GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Bus Listrik Akan Beroperasi Di Bandara Soetta


Bus Listrik
 Bus Listrik Rp 3,7 M Karya Moeldoko Siap Beroperasi di Bandara Soetta

Republiknews.com -(09-03-2018) Bus listrik pabrikan Mobil Anak Bangsa milik Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menuai respons positif di tengah pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air. Bentuk purwarupa keduanya mampu menjadi pusat perhatian dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) yang berlangsung hingga Minggu 4 Maret 2018.

Demi pengembangan bus listrik tersebut lebih lanjut, Angkasa Pura II menyediakan lokasi uji coba bus listrik tersebut di lingkungan bandara Soekarno Hatta sebagai moda transportasi yang melayani perpindahan penumpang antar-terminal.

Kerjasama tersebut tertuang dalam sebuah nota kesepakatan atau MoU yang ditandatangani oleh pendiri MAB, Jenderal TNI Purn Moeldoko dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin pada Sabtu, (3/3) di JCC, Jakarta Selatan.

Selain karena modelnya low deck yang cocok untuk dioperasikan di bandara, Awaluddin menuturkan bus listrik tersebut juga lebih efisien dan praktis dalam pengoperasiannya. Dalam artian tidak membutuhkan stasiun pengisi bahan bakar yang besar sehingga biaya operasional yang dikeluarkan tidak banyak. 

Menunggu Sertifikasi 

Terkait kesiapan bus listrik MAB dapat beroperasi di bandara Soetta, Muhammad Awaluddin mengakui tinggal menunggu sertifikasi bus tersebut.

“Kami tunggu saja dari MAB, kalau sudah selesai dapat sertifikasi uji kelaikan dan segala macamnya, kami langsung jalan, sementara kami menyiapkan catuan power listrik dan charging station-nya mereka (MAB) yang siapkan, karena harus sesuai spesifikasi kan,” jelas Awaluddin.

Ia menambahkan, bus listrik MAB dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan di bandara untuk mengakomodir pergerakan penumpang atau tamu di bandara, sekaligus untuk menekan tingkat emisi gas buang di kawasan bandara yang cukup tinggi.

 “Dengan bus ini kalau bisa sekali angkut saja jauh lebih efektif, jadi tidak banyak pergerakan bolak balik, kebayang kan kalau pindah terminal enggak pakai garbarata itu berapa kali angkut. Di airside itu gas buangnya juga cukup parah ya karena itu sedang kita kurangi dengan bus listrik ini,” jelas Awaluddin.

45% Komponen Lokal 

Pada kesempatan yang sama, pendiri PT Mobil Anak Bangsa juga menjelaskan bus listrik MAB masih memiliki kandungan lokal 45% sedangkan sisanya seperti baterai, motor listrik, serta motor controller-nya masih dibuat di Shanghai, China. Kendati demikian, timnya terus mengupayakan agar pembuatan baterai bisa dilakukan di Indonesia.

 “Untuk baterai memang dari Shanghai, teman saya di sana memberikan dukungan penuh untuk membuat baterai di Indonesia dan akan membangun pabrik ke depannya, jadi bukan hanya untuk bus listrik tapi juga untuk kebutuhan lain,” jelas Moeldoko.

Selain itu, meski tidak menyebut angka pasti, Moeldoko juga mengakui sudah banyak pihak yang memesan bus listrik itu bisa digunakan sebagai bus angkutan kota pada umumnya.
“Demand-nya sudah banyak yang masuk seperti Steady Safe, Transjakarta juga nanti, Pahala Kencana, dan pihak bandara juga sudah memesan,” ungkap Moeldoko.

Spesifikasi dan Harga 

Bus listrik yang memiliki panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter ini mampu mengangkut 60 orang penumpang. Pada jantung mekanis, disematkan motor listrik yang terhubung dengan baterai istrik berkapasitas 259 kWh dengan daya jelajah 250 km untuk sekali isi daya dan dilabeli harga Rp 3,7 miliar. ( Red )


Sumber




Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.