Republiknews - Jakarta
Melansir dari pojoksatu.id, Umat Islam di Indonesia berpotensi pecah belah, jika ustadz Abdul Somad (UAS) menjalankan dan menuruti rekomendasi Ijtima Ulama yakni berpasangan dengan Prabowo Subianto. Sebab, Jokowi telah memilih KH Ma’aruf Amin sebagai cawapresnya.
Begitu penilaian oleh Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat menghadiri tabligh akbar yang digelar oleh Gerakan Cinta Negeri (Gentari) bersama Majelis Dzikir Nurul Mustofa, di Tebet Timur Raya, Jakarta Selatan, Sabtu malam (18/8).
Menurut Amien, jika kedua capres, Jokowi dan Prabowo sama-sama menggandeng ulama, besar kemungkinan akan ada perang hadist dan perang ayat.
Padahal, kata Amin, UAS dan KH Ma’ruf Amin sama-sama mewakili umat Islam Indonesia. Jika keduanya menjadi cawapres, hal ini mungkin akan memperkeruh NKRI.
Menurut Amien, meski Prabowo tidak memilih UAS sebagai cawapres, namun Sandiaga Uno juga ulama, walau tidak hafal kitab kuning, kuasai hadist dan hafal ayat-ayat Alquran. Sandi dianggap ulama sekaligus pengusaha.
“Dia (Sandiaga) mewakili tiga M (muslim, muda, dan modern). Ini sesuai, bahkan di luar perkiraan kami dan teman-teman,” ujar Amien.
Munculnya Sandi, kata Amien mengejutkan banyak pihak, termasuk partai koalisi. Pasalnya, dalam beberapa bulan menjelang pendaftaran capres-cawapres, nama Anies Baswedan yang menguat dan banyak diusulkan, baik dari ulama dan masyarakat.
“Dulu banyak yang mengusulkan Anies Baswedan agar lebih nendang. Tapi Sandi lebih mendang lagi dan rasanya generasi milenial hampir mem-block ke beliau,” tutup Amien.( sumber )
Republiknews.com/ Sodiq