GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Akhirnya Wuhan Menghirup Udara Bebas setelah 76 hari Lockdown

Aktifitas di kota Wuhan mulai berjalan kembali setelah 76 hari dilakukan lockdown oleh pemerintah China akibat pandemi covid-19. (foto:alinea.id)

Republiknews. Com-Warga kota Wuhan,  akhirnya bebas menghirup udara segar setelah menjalani lockdown selama 76 hari akibat virus corona yang menggerogoti warga kota di Negeri China tersebut.

Pemerintah setempat akhirnya mencabut status lockdown pada hari rabu, 08 april 2020, dan menyatakan status tersebut telah berakhir disambut dengan berbagai kegiatan syukur oleh warga kota Wuhan sendiri.

Relaksasi pembatasan itu sendiri menjadi tonggak sejarah baru bagi China dalam melawan covid-19.

Wuhan mulai hidup kembali setelah negaranya menyatakan tidak ditemukannya kasus baru akibat penyebaran virus tersebut di beberapa minggu terakhir.

Warga yang hendak bepergian maupun pengunjung yang sehat sudah diijinkan untuk meninggalkan kota Wuhan dengan menggunakan berbagai alat transportasi, mulai dari kereta api hingga pesawat terbang.

Sebelumnya,  Wuhan adalah kota pertama yang mengawali munculnya corona virus pada bulan desember 2019 yang kemudian menyebar hingga ke seluruh pelosok dunia.

Ketika virus itu mulai menyebar tidak terkendali,   pemerintah secara  serentak mengunci mati semua akses di kota Wuhan pada tanggal 23 januari, sehingga wuhan menjadi kota mati.

Lumpuhnya kota industri, elektronik,  bahan baku farmasi dan bahan baku tekstil serta baja itu, menjadi pukulan telak bagi  sektor manufaktur diseluruh dunia akibat ditutupnya pabrik-pabrik di kota itu.

Warganya sendiri dilarang untuk meninggalkan rumah bahkan untuk membeli makanan sekalipun.

Dalam tiga bulan,  sedikitnya 2.500 korban meninggal akibat serangan corona di kota itu, transportasi berhenti total,  bisnis terpaksa ditutup, warganya dikunci didalam rumah.

Untuk pertama kalinya,  pada 19 maret 2020, pemerintah mengumumkan tidak adanya kasus baru akibat virus ini. Sederet upaya pemerintah mulai menampakkan hasil.

Hingga akhirnya pemerintah secara resmi  mencabut status lockdown di Wuhan pada tanggal 08 april dinihari.

Pada dua pekan sebelumnya,  tanda kehidupan mulai terlihat di kota wuhan, bis  transportasi umum pertama kali mulai beroperasi pada 25 maret seiring kereta bawah tanah dan mobil serta orang mulai melalui kota yang pernah sepi  itu.

Pejabat setempat mengatakan,  10.641 pabrik berskala besar mulai dibuka pada 03 april lalu. Disertai dengan dimulainya pemakaman.

Hampir tiga bulan lamanya,  tidak ada pemakaman di kota itu,  semua korban meninggal akibat pandemi dikumpulkan di rumah duka oleh bagian kesehatan disana.

Barulah pada akhir maret dapat dilakukan pengambilan abu jenazah setelah pemerintah menetapkan untuk dilakukan kremasi sebagai upaya mencegas penyebaran corona.

Meski sudah terbebas dari belenggu, pemerintah tetap menerapkan pola hidup sehat bagi warganya.

Saat ini dikabarkan,  pemerintah mengakui bahwa china mengalami kasus baru corona dengan tanpa gejala.

Kepala ahi epidemiologi pusat pengendalian dan pencegahan penyakit China Zeng Guang, meyakini wabah ini belum berakhir.

Melansir dari cnnindonesia. Com,  pada rabu(08/04), China melaporkan adanya temuan 600 lebih kasus corona tanpa gejala yang dibawa oleh para pelajar dan pekerja China yang datang dari luar negeri.

Pasien tanpa gejala yang telah dites positif akan dikarantina hingga timbul gejala atau berubah negatif pada tes selanjutnya.

Untuk itu,  ahli pernapasan di rumah sakit Zhong Nan Universitas Wuhan berharap tetap waspada meski untuk saat ini tampaknya infeksi dari kasus tanpa gejala relatif rendah.





(tzr) 
Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.