GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Menilik Semangat Pasangan PNS Inspiratif, Berbagi Menghadapi Pandemi



JAKARTA –Republiknews. Com,   Semangat kebersamaan dan gotong-royong harus menjadi modal masyarakat, dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia selama dua bulan terakhir. Hal itu menjadi pegangan bagi pasangan PNS Inspiratif Randy Ariyanto Wibowo dan Dyah Lestyarini. Sejak pandemi Covid-19, mereka membangun Rumah Peduli, yang menjadi posko untuk berbagi rezeki, terutama bagi para kaum duafa.

Rumah Peduli merupakan transformasi dari Rumah Pintar Aisha yang telah mereka bangun. Rumah pintar adalah tempat bernaung bagi sekitar 60-110 anak yang setiap satu minggu sekali melakukan kegiatan seperti belajar menulis cerita, mendongeng, memasak, pentas seni, gim edukatif, hingga kunjungan edukasi.

“Karena adanya pandemi Covid-19 ini kami menghentikan semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa. Tapi bukan berarti kegiatan kami di luar jam kerja berhenti begitu saja, Rumah Pintar Aisha tetap memiliki kegiatan-kegiatan yang tujuan utamanya adalah membantu masyarakat,” imbuh Randy, saat menjadi narasumber dalam webinar Bincang Inspirasi ASN yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), beberapa waktu lalu.

Untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19, Rumah Pintar Aisha atau Rumah Peduli bekerjasama dengan komunitas lain seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam menyalurkan bantuan masker dan sembako. Pada Ramadan tahun ini, mereka juga mencanangkan target memberi bantuan beras kepada 300 orang di Bekasi, Solo, dan Pacitan. Selain itu, Randy dan Dyah kini aktif mengadakan seminar daring bersama beberapa komunitas remaja tentang pengembangan diri dan keorganisasian.

Tidak berhenti sampai disitu, Randy dan Dyah juga menjual produk rumah pintar seperti buku, pengeras suara, batik tulis Pacitan, dan produk lainnya, yang hasil penjualannya 100 persen digunakan untuk membantu kebutuhan pangan sekitar 175 orang. “Kami yakin saja, nanti Allah SWT pasti bantu. Meskipun dalam kondisi wabah Covid-19, tetapi bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil, tidak ada yang tidak mungkin, pasti Allah SWT bantu,” ungkap Randy, yang bertugas sebagai PNS di Kementerian Perindustrian.

Meski kini pemerintah menginstruksikan untuk bekerja dari rumah atau _work from home_, Randy dan istrinya yakin Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat tetap berkinerja dan mengembangkan diri untuk melayani masyarakat dengan maksimal. Untuk terus dapat produktif, keduanya memegang teguh nilai hidup mereka, yakni tumbuh, berbagi, dan mendapat rida.

Randy berkisah, ia selalu bertanya kepada diri sendiri ketika hendak melakukan sesuatu, apakah sesuatu itu penting atau tidak. Jika menurutnya hal itu tidak terlalu penting, sebaiknya tidak dikerjakan, atau lakukan dalam waktu singkat. “Cari kegiatan lain yang lebih produktif. Modal kita itu kan waktu, produktif atau tidaknya itu tergantung pada diri kita, maka harusnya kita merasa rugi kalau tidak produktif,” imbuh Randy.


Sejak awal, pasangan ini kompak dengan tujuan yang sama, yaitu menjadi keluarga yang bermanfaat bagi orang lain. Bagi Randy dan Dyah, waktu adalah modal utama yang diberikan Tuhan kepada manusia agar dapat menebar manfaat. Bagi mereka, terutama Dyah, menggunakan waktu dengan sebaik mungkin merupakan jalan untuk memperoleh keuntungan baik di dunia maupun akhirat.

“Manusia diberi jatah waktu yang sama 1 hari 24 jam, 1 jam 60 menit dan 1 menit 60 detik tetapi produktivitas yang dihasilkan berbeda-beda, ada yang melakukan 1000 produktivitas, ada yang 100, 10, 5, bahkan ada juga tidak produktif sama sekali. Kami ingin hidup kami ini tidak sia-sia maka kami selalu ingin menghasilkan sesuatu setiap harinya,” pungkas Dyah, yang kini bertugas di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). _*(Rum/HUMAS MENPANRB)*_
Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.