GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

EMPAT TOKOH DIBALIK SEJARAH KEMERDEKAAN INDONESIA

Al Habib Husein Muthahar. foto wikipedia

1. Al Habib Husein Muthahar

Bapak Pramuka Indonesia dan Pencipta Lagu Kebangsaan

Al Habib Husein Muthahar lahir di Semarang 5 agustus 1916. Ayahnya bernama Al Habib Salim Bin Ahmad Al Muthahar.

Dimasa kemerdekaan Republik Indonesia, Al Habib Husein Muthahar adalah seorang  pencipta lagu kebangsaan yang sangat dikenal hingga saat ini, diantaranya Hymne Syukur, Mars Hari Merdeka, Dirgahayu Indonesiaku dan 17 Agustus.

Selain itu, beliau diberi gelar kehormatan negara Bintang Mahaputra atas jasanya menyelamatkan bendara pusaka Merah Putih.

Sederetan penghargaan masih terus berlanjut setelah beliau diberikan Bintang Gerilya atas jasanya ikut perang gerilya pada tahun 1948-1949.

Sementara, dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, beliau mendirikan dan membina Pasukan Pengibar Bendera Pusaka(Paskibraka), dimana tim ini yang beranggotakan  pelajar dari berbagai penjuru Indonesia yang bertugas mengibarkan Bendera Pusaka dalam Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Beliau juga aktif dalam kegiatan Kepanduan, Ia adalah salah seorang tokoh utama Pandu Rakyat Indonesia, gerakan kepanduan Independent yang berhaluan nasionalis.

Al Habib Husein Muthahar yang juga tokoh ulama ini, tutup usia di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2004.

2. Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid ll

PERANCANG LAMBANG GARUDA


Beliau lahir di Pontianak, Kalimantan Barat pada 12 Juli 1913. Ayahnya bernama Al Habib Muhammad Bin Yusuf Al Qadri.

Beliau adalah Sultan ke-7 (1945-1978 M) dari Kesultanan QADRIYYAH, Kalimantan Barat.

Sultan Hamid ll merupakan tokoh bangsa yang sangat berjasa. Beliau juga merupakan salah satu peserta konferensi meja bundar saat Belanda akhirnya mengakui Kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Sultan Hamid ll merupakan seorang yang merancang Lambang Negara Elang Rajawali, Garuda Pancasila.

Dirinya ditugaskan Presiden Soekarno untuk merencanakan, merancang dan merumuskan gambar Lambang Negara.

Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid ll, tutup usia di Jakarta pada 30 Maret 1978.

3. Al Habib Idrus Al Jufri

PENGGAGAS BENDERA PUSAKA MERAH PUTIH
Al Habib Idrus Al Jufri. foto wikipedia.


Al Habib Idrus Al Jufri, lahir di Tarim, Yaman pada 15 Maret 1892. Ayahnya bernama Al Habib Salim Bin Alwi Al Jufri.

Diangkat sebagai Mufti dan Qadhi di kota Taris, Hadramaut, pada usia 25 tahun ( 1916 M). 

Habib Idrus merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah, dalam bidang pendidikan agama Islam.

Pada usia 41 tahun, mendirikan sebuah Lembaga pendidikan Al Khairaat.

Pada tahun 1930 Habib Idrus pindah ke Kota Palu.

Kehadiran Habib Idrus di Kota Palu merupakan wujud dari keinginan masyarkat setempat yang ingin mengenal Islam lebih baik.

Al Habib Idrus Al Jufri wafat di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 22 Desember 1969.

4. Al Habib Ali Al Habsyi (Kwitang)

PENENTU HARI DAN WAKTU PROKLAMASI
Al Habib Ali Al Habsyi (Kwitang). foto wikipedia.


Beliau lahir di Jakarta pada 20 April 1870. Ayahnya bernama Al Habib Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi.

Diusia 12 tahun, Habib Ali berangkat ke Hadramaut, kota pertama yang dikunjunginya adalah Seiwun untuk berguru kepada Habib Abdurrahman Bin Alwi Abdurrahman Bin Alwi Al- Alaydrus.

Beliau juga belajar di Mekkah Al Mukarromah dan Madinah Al Munawarrah.

Presiden pertama Indonesia Soekarno, sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, terlebih dahulu menemui Habib Ali.

Soekarno meminta pendapat hari dan waktu yang tepat untuk membacakan Proklamasi.

Beliau ikut mendorong berdirinya partai politik yang berasazkan Islam pertama di Indonesia yang dikenal dengan Partai Syarikat Islam.

Sebagai Pelopor berdirinya Majelis Ta'lim, Al Habib Ali Al Habsyi tutup usia di Jakarta pada 10 Oktober 1968.


Artikel: Diqy
Edt: tzr

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.