GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

ORANG TUA SISWA KELUHKAN SOAL BELAJAR ONLINE BAGI ANAK AGAR DIPERTIMBANGKAN LAGI

foto ilustrasi siswa belajar online. (sumber foto:orator.id)

Republiknews.com- Proses pembelajaran Daring dan Luring bagi pelajar saat ini menjadi sebuah fenomena menarik.

Bukan karena menariknya model gadget dan android yang digunakan oleh pelajar, namun yang menjadi kendala utama adalah sarana penyambung, hubungan antara pelajar itu sendiri dengan guru pengajar di sekolah.

Quota internet merupakan faktor utama penyambung hubungan tersebut.

Namun hal ini, belum diimbangi oleh setiap provider mengenai patokan harga quota.

Hal ini yang justru membuat sejumlah siswa dan orang tua terkadang merasa sangat memberatkan.

Salah satu orang tua siswa di Kelurahan Girian Weru Satu, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.

Dirinya berharap, soal pembelajaran secara daring bagi siswa supaya dipertimbangkan lagi.

Dirinya bersama orang tua dan siswa yang lain, kurang setuju dengan pembelajaran dari rumah.

Alasannya, selain tidak selalu memiliki uang untuk membelikan quota bagi si anak, proses pembelajan via dalam jaringan ini dikhawatirkan akan menurunkan Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) bagi si anak didik.

" dengan  belajarnya online, tidak membuat anak mengerti  materi pelajaran, bahkan  bisa tambah bodoh, malas, tidak disiplin, bahkan yang lebih parah lagi menambah mempercepat anak mengalami kebutaan dini karena kecanduan ponsel."

Kekhawatiran para orang tua ini berujung kepada hasil ujian bagi siswa nanti, "Orang tua khawatir membedakan anak yang berprestasi dari hasil pemikirannya, karena semata-mata hasil yang dikirim disetiap wali kelas itu hanyalah hasil dari pinjaman otak orang tua". ujar salah satu orang tua siswa yang enggan menyebutkan namanya. kamis(06/08/20).

Disisi lain, ancaman covid19 membuat seluruh sektor lumpuh total, protap kesehatan wajib dijalankan.

Menteri Pendidikan RI, Nadiem Makarin dalam acara Mata Najwa yang membahas soal pendidikan dimasa pandemi saat ini berkomitmen mengatasi masalah ini.

Masalah quota yang sering dikeluhkan oleh guru, murid dan mahasiswa dalam Pembelajaran Jarak Jauh(PPJ) menjadi topik utama dan respon positif dari Menteri Pendidikan RI.

" saya akan mempertaruhkan kehormatan saya pada saat ini untuk memperjuangkan pulsa dan juga bantuan lainnya bagi mahasiswa dan juga pembelajar jarak jauh ditingkat dasar dan menengah." cetus Nadiem. ( Rommi A)
Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.