JAYAPURA- Republiknews.com.
Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia dan Papua secara khusus. Sabtu (24/10/2020) pagi, tersiar kabar, Carol Renwarin atau biasa dipanggil Pace Rambut Putih, pergi menghadap Sang Pencipta.
Kabar wafatnya mantan petinju Indonesia dan Papua itu terkenal lewat grup WhatsApp PB PON Papua dan panitia peresmian Stadion Lukas Enembe dan venue PON yang baru saja terselenggara, 5 jam lalu.
Carol Renwarin di mata para atlet Papua tidak hanya sebagai sosok seorang mantan atlet yang menjadi panutan tetapi juga orang tua yang setia setiap saat membagi ilmu dan nasihat.
Carol Renwarin pernah berguru ilmu tinju ke Kuba. Almarhum merupakan petinju lulusan terbaik yang mengantongi sertifikat Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA) atau Asosiasi Tinju Amatir Internasional.
Renwarin juga aktif sebagai pengurus Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX sebagai Wakil Ketua Bidang Arena, pengurus KONI dan Pengprov Pertina Papua, hingga Pertina Pusat.
Semasa hidup Carol Renwarin bersama sejumlah legenda petinju seperti Benny Maniani, Sepi Karubaba, Marthen Sada, Lodewijk Akwan, dan Valen Hurulean mencatat masa keemasan tinju Papua, saat itu Irian Jaya, era tahun 1970 hingga 1980-an.
Sayang Bapa Carol, semangat dan selalu hadir memenuhi undangan rapat. Semangatmu menjadi contoh untuk menciptakan generasi ini. Selamat jalan ke rumah Bapa di Surga, semoga Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan untuk keluarga yang ditanggalkan, ”tulis Yusuf Wona, rekan panitia peresmian venue PON Papua.
“Jean bilang teman-teman wartawan, nanti bisa ikut rombongan untuk meliput kami (bidang arena PB PON) bersama panitia pelaksana cabang olahraga elakukan penilaian meninjau tempat-tempat PON. Nanti di Jayapura setelah itu ke Merauke dan Timika, ”inverse Carol Renwarin terakhir kepada saya (jurnalis Jubi) pada rapat koordinasi Bidang I dengan bidang-bidang pendukung PON XX yang berlangsung di Hotel Horizon Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (7/10) / 2020).
Carol Renwarin memang punya dasar kuat di olahraga, ia jebolan sekolah menengah olahraga atas (SMOA) Jayapura pada tahun 1971. Kemudian Caroi melanjutkan pendidikan di FPOK IKIP Jakarta (kini UNJ) pada tahun 1995. TOR-08 (TL)