Republiknews.com, Bitung- Gebrakan Komando Bela Rakyat (KOBAR) yang mengusung jargon " Kawal, Jaga dan Lindungi Hak - Hak Rakyat", semakin mendapatkan simpati publik Kota Bitung.
Hal tersebut ternyata membuat tim paslon merasa kebakaran janggut dan kecolongan. Merasa seolah - olah kalah bersaing dengan personil KOBAR di Posko - Posko KOBAR yang ada di tiap - tiap Kelurahan.
Karena kepanikan, mereka kemudian melakukan aksi tandingan dengan membuat isu yang bertujuan mematikan gerakan KOBAR. Padahal seharusnya KOBAR adalah mitra semua paslon seperti yang sering disampaikan oleh Komando Utama KOBAR Sulut, bung Ridwan Lahiya saat memberikan sambutan dalam kegiatan sosialisasi KOBAR. Sabtu (07/11/2020).
“ KOBAR hanyalah milik rakyat, KOBAR juga merupakan mitra dari ketiga paslon, dan KOBAR bukan hanya milik dari paslon tertentu. “ cetus Lahiya menjawab laporan salah satu koordinator Posko KOBAR.
Sementara, bung RL saat dikonfirmasi terkait kondisi dilapangan, menjawab santai sambil bercanda dengan mengatakan "mereka ingin KOBAR jadi tim mereka, padahal KOBAR milik rakyat dan tidak akan pernah menjadi alat politik para paslon,” kata dia.
Lanjutnya “ terkecuali hanya ada satu paslon yang menandatangani kesepakatan 17 Program KOBAR, maka secara otomatis KOBAR jadi tim pemenangan paslon tersebut,” tutup Bung RL sambil kembali tertawa.(T.L)