(Mengenal Kedudukan yang Terpuji)
Bag.2
• Mengenal Abdullah (Hamba Allah)
Qs : Al Baqarah Ayat 186
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinay :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Qs : Al Furqan Ayat 63
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Artinya :
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
Qs : Al Hijir Ayat 42
إِنَّ عِبَادِى لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْغَاوِينَ
Artinya :
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Qs : Al Hijir Ayat 49
نَبِّئْ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya :
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
Qs : Maryam Ayat 30
قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا
Artinya :
Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
Qs : Ash Shafaat Ayat 168 – 169
لَوْ أَنَّ عِندَنَا ذِكْرًا مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ لَكُنَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ
Artinya :
"Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu,Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)".
Qs : Al Jin Ayat 19
وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ ٱللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا۟ يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
Artinya :
Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.
Ketujuh firman Allah tersebut diatas inilah yang menjelaskan tentang Abdullah
Pada firman Allah yang pertama dimana dijelaskan bahwa Abdullah , adalah Hambah Allah ,Allah mengisahkan dalam Al Qur’an , bila Hambahku , bertanya kepadamu hai Muhammad tentang Aku , maka jawablah bahwa Aku dekat. ini mengartikan bahwasannya Abdullah adalah tingkatan bagi orang-oranag pada tingkatan belajar.
sampaikan kepada mereka , senantiasa berada dijalan keimanan . dan lain-lain sehingga kita berkesimpulan bahwa Abdullah adalah orang-orang yang telah melakukan Ibadah dengan baik . sholat , puasa , dzakat , dan lain sebagainya termasuk hajji . tatapi mereka masih dalam tingkatan belajar . perhatikan lagi kalimat pada firman Allah yang pertama : “ bila hambahku (Abdullah )itu bertanya tentnang Aku , hai muhammad maka katakan kepada mereka bahwa Aku dekat. “
Kemudian kalimat : “ Aku mengabulkan permohonan mereka apabila mereka memohon kepada-Ku “ kalimat ini sangat jelas , Bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi , bahwa Allah akan mengabulkan do’a bagi mereka yang meminta . kemudian kalimat “ Hendaklah mengikuti perintah Allah . “ serta kalimat kalimat “ hendaklah beriman “ dan kalimat agar mereka selalu berada dalam kebenaran “ . sehingga menjadi jelas , bahwa Abdullah adalah ornag-orang yang masih belajar tentang kebenaran dari Agama islam atau Dinul islam.
Pada firman Allah yang kedua perhatikan seluruh kalimat “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” Sehingga kita mendapatkan pelajaran bila saudara pemula dalam Agama (Abdullah) maka ikuti perintah-perintah Allah tersebut kemudian yang menjadi tanda bagi mereka Abdullah , adalah rendah hati.
mereka tidak mau mencari cari masalah . perhatikan kalimat bila orang jahil menyapa mereka dengan kasar , maka mereka membalasnya dengan sapaan yang baik . karena mereka tidak mau bermasalah sehingga mereka cenderung menghindari permasalahan . perlu dijelaskan mereka para Abdullah menghindar bukan berarti mereka takut , dan bila harimau mengaum , maka gajah menghindar . tetapi mana kala harimau menggigit , maka gajah akan meluluh lantahkan seluruh hutan belantara . sehingga mereka para Abdulllah menghindar , bukan karena mereka takut . sehingga gajah dimuliakan dalam Al Qur’an yakni surah Al fil.
Kemudian pada firman Allah yang ketiga khusus pada kalimat : “ Hamba-hamba-Ku “ karena Hamba Allah mendapatkan perlindungan dari Allah . sehingga bagi orang-orang yang senantiasa menjaliankan perintah Agama yakni sholat puasa dzakat haji , kemudian beriman mengikuti perintah-perinta Allah , maka jangan khawatir dengan ilmu sihir , santet guna-guna dan lain sebagainya , tidak akan bisa untuk menyerang saudara , cukup hanya dengan berlindung kepada Allah . kenapa karena Allah telah berjanji , setan Iblis tidak bisa . perhatikan kalimat terakhir pada firman tersebut diatas “kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.”
Pada firman Allah yang keempat dimana Allah perintahkan Nabi untuk mengabarkan kepada para Hamba Allah bahwa Allah adalah Maha pengampun serta Maha penyayang . agar mereka hanya bermohon kepada Allah . perhatikan seluruh kalimat pada firman Allah tersebut “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” pada firman Allah yang kelima bahwasannya Nabi Isa as mengatakan bahwa awal mula beliau adalah seorang hambah Allah , ketika Risalah diberikan kepada beliau berupa Kitab yakni Injil , maka Allah menaikan derajatnya sebagai seorang Nabi . perhatikan seluruh kalimat pada firman Allah tersebut diatas “Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. ”
Pada firman Allah yang ke enam bahwasannya para Hambah Allah senantiasa berpedoman kepada Kitab yang datangnya dari Allah , karena para Hambah Allah sangat meyakini kitab yang diturunkan kepada seorang utusan mampu menyucikan manusia dari perbuatan-perbuatan dosa . perhatikan kalimat pada firman Allah tersebut diatas "Kalau sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari (kitab-kitab yang diturunkan) kepada orang-orang dahulu,Benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)". Sekarang apalagi kitab yang bisa menyucikan manusia dari perbuatan-perbuatan dosa selain Al Qur’an , yang semenjak dahulu sampai sekarang ini masih tetap terjaga , karena dijaga oleh sang Maha Penjaga yaitu Allah Swt . yang tersimpan pada Ylauhil Mahfudhz.
Pada firman Allah yang terakhir perhatikan seluruh kalimat “Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.” Dari kalimat ini kita mendpatkan pelajaran , bahwasannya para nabi dan Rosul , sebelum mereka diangkat Allah menjadi seorang Nabi dan Rosul , mereka adalah Hamba Allah.
para Hambah Allah kehidupan mereka sangat terjaga , seperti pada firman Allah sebelumnya dimana Nabi Isa as mengatakan bahwa beliau adalah Hamba Allah , dan pada firman Allah yang terakhir Rosulullah Muhammad Saw juga mengatakan hal yang sama perhatikan kalimat : “Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat),” bila kita kembali melihat sejarah dari Nabi kita Muhammad Saw , sewaktu beliau belum diangkat menjadi Nabi dan Rosul , beliau adalah Hambah Allah , kehidupannya dengan para sahabat yang menunjuki betapa tingginya akhlak beliau , sehingga oleh orang-orang makkah pada waktu itu menjuluki beliau dengan julukan “ Al Amin “ artinya orang yang bisa dipercaya.
perlu diketahui bahwa Rosulullah saat itu belum diangkat menjadi Nabi dan Rosul , oleh karena perilaku beliau sehingga Allah mengangkat Rosulullah menjadi seorang Nabi dan Rosul , meskipun pada substansi yang sebenarnya takdir beliau memang di jadikan Allah untuk menjadi Nabi da Rosul . tetapi pelajaran yang bisa kita ambil adalah , akhlak dan perilaku beliau sebelum menjadi seorang Nabi dan Rosul. (T.L)