Gambar ilustrasi |
Disadur dari : Kitab Laduna Ilma Jilid 1
Oleh : Imam Awal
Republiknews.com – Bitung, Pada Umumnya sangat banyak pemahaman- pemahaman Agama yang kita pelajari apalagi di era Modern seperti sekarang ini, kali ini kami mencoba menyadurkan kajian terkait permasalahan Imam atau yang lazim disebut dengan Rukun Iman secara terperinci dengan di dasari dari Kitab Laduna Ilma Jilid 1.
Bahwa Iman memiliki 6 rukun :
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada para Malaikat-Nya
3. Beriman kepada Kitab-Kitab-Nya
4. Beriman kepada para Rasul-Nya
5. Beriman kepada Qadar baik maupun buruk.
6. Beriman kepada hari Kiamat
Perlu dijelaskan pada dasarnya rukun Islam adalah amalan lahiriah yang berdampak pada amal batin. Sebagai contoh tentang Shalat, bahwa Shalat adalah amalan lahiriah yang berdampak pada amal batin, bahwa Shalat memiliki rukun-rukun tertentu misalnya berdiri dengan benar, takbiratul ihram, ruku’, sujud dan lain-lain. Semua hal tersebut merupakan amal lahiriah, dan selanjutnya orang yang melakukan Shalat diperintah untuk berlaku khusyu. Adapun berlaku khusyu adalah merupakan amal batin, sebaliknya rukun Iman pada dasarnya merupakan amal batiniah yang berdampak pada amal lahiriah, contohnya percaya kepada kitab-kitab-Nya, mempercayai Al Qur’an adalah wahyu yang datang dari Allah, merupakan amal batiniah dan kepada orang yang beriman mereka tidak hanya diperintah untuk percaya kepada Al Qur’an tetapi mereka juga diperintah untuk mengamalkan isi Al Qur’an, diantaranya tidak berzina, tidak mencuri, tidak mabuk, semua hal tersebut merupakan amal lahiriah.
Selanjutnya Nabi menjelaskan dalam hadits beliau bahwa iman memiliki 77 cabang, maka dalam kitab ini akan dijelaskan tentang 77 cabang iman. Perlu diketahui Nabi hanya menjelaskan bahwa iman terdiri dari 77 cabang iman tetapi Nabi tidak menjelaskan secara rinci hal tersebut. Maka narasumber mencoba mengumpulkan data pada Al Qur’an dan data pada Hadits Nabi tentang 77 cabang iman yang akan diterangkan.
• Tujuh puluh tujuh cabang Iman
Hadits :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya :
“Dari Abu Hurairah ra, katanya Rasulullah SAW, bersabda: “Iman mempunyai lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang utama (batang) mengucapkan :“Laa Ilaaha Ilaallah” dan yang paling rendah menyingkirkan bahaya dari jalan dan malu adalah salah satu cabang dari Iman. (HR. Muslim No. 30, Terjemahan Shahih Muslim hal 26-27)
77 cabang iman :
1. Iman kepada Allah dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengikuti Sunnah-Nya
2. Iman kepada Rasul-Rasul-Nya dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengikuti Sunnahnya
3. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya dan bersungguh-sungguh untuk dapat mengenali tugas-tugasnya
4. Iman kepada kitab-kitab-Nya dan bersungguh-sungguh untuk mengikuti anjurannya dan menjauhi seluruh larangannya
5. Iman kepada Qadar baik dan Qadar buruk serta bertawakkal dalam menerimanya
6. Iman kepada hari kiamat dan bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk menghadapinya
7. Iman kepada Surga dan Neraka
8. Cinta kepada Allah
9. Takut kepada Allah
10. Berpengharapan kepada Allah
11. Mencintai Nabi SAW
12. Memuliakan Nabi SAW
13. Menuntut Ilmu
14. Mengajar Ilmu
15. Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman
16. Bersuci
17. Wara’ (Berhati-hati dari dosa)
18. Berzikir
19. Istiqomah (berketetapan dalam Iman)
20. Tawadhuk (rendah hati, tidak takabur)
21. Jihad
22. Tabah dan haram meninggalkan medan perang
23. Menyerahkan rampasan perang kepada Imam
24. Memerdekakan budak
25. Kafarat (denda dosa)
26. Memenuhi janji dan Nadzar
27. Mensyukuri nikmat
28. Menjaga lidah dari berkata nista dll
29. Amanat (dapat dipercaya, tidak munafik)
30. Tidak membunuh dengan tidak haq (benar)
31. Menjaga kehormatan diri
32. Menghindarkan diri dari haram
33. Tidak memakai pakaian terlarang
34. Tidak meminum khamer
35. Tidak berjudi
36. Tidak berzina
37. Tidak mencuri
38. Hemat
39. Menghindari perbuatan fasik
40. Tidak memfitnah
41. Dilarang riya (pamer)
42. Taubat
43. Qurban
44. Berbakti dan taat kepada Imam
45. Wajib berjama’ah
46. Melaksanakan keadilan
47. Tabliq (syi’ar Islam)
48. Malu
49. Berbakti kepada orang tua
50. Silaturahmi
51. Baik terhadap hamba sahaya
52. Berbai’at kepada Imam
53. Kewajiban menafkahi keluarga
54. Menebar dan menjawab salam
55. Menengok orang sakit
56. Menshalati dan menguburkan jenasah orang Islam
57. Mendoakan orang bersin
58. Tidak berkasih sayang dengan orang yang tidak beriman
59. Menghormati tetangga
60. Memuliakan tamu
61. Menutupi aib sesama Muslim
62. Sabar
63. Zuhud (tidak menjadi budak dunia)
64. Dermawan (gemar bersedekah, infak, memberi hadiah dll)
65. Menyayangi yang muda dan menghormati yang tua
66. Mendamaikan orang yang bersengketa
67. Kasih sayang terhadap sesama Muslim
68. Tidak Sum’ah (Bangga diri)
69. Tidak Ujub (Bangga atas perbuatan)
70. Tidak putus asa
71. Tidak Syirik (mempersekutukan Allah)
72. Tidak melakukan Riba (membungakan Harta)
73. Nikah
74. Tidak melakukan Masturbasi (onani)
75. Tidak mendatangi kahin (Dukun)
76. Tidak mengkhayal dan berangan-angan
77. Mnjaga aurat .
Sesudah penjelasan tentang 77 cabang iman maka selanjutnya Nabi menjelaskan bahwa ranting iman sangat banyak tidak berbilang. Yang dimaksud ranting iman adalah perilaku amal kebajikan diluar 77 cabang iman yang sudah dijelaskan, misalnya membuang sesuatu yang berbahaya dari tengah jalan, masuk WC kaki kiri dahulu dan keluarnya kaki kanan dahulu, makan tidak sampai kenyang dan lain-lain perilaku iman yang merupakan ranting iman yang tidak dapat diterangkan semuanya. Maka orang beriman berkewajiban melaksanakan 6 rukun iman dan melaksanakan 77 cabang iman dan juga berusaha untuk melakukan dan memenuhi semua anjuran dan larangan yang terkandung dalam ranting iman. (TL)