GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Pandemi menjadi Cambuk, Kembali ke Sunnatullah (Bag.1)


Republiknews.com –  Allah Swt menciptakan bumi beserta makhluk yang ada didalam bergerak mengikuti perintah dari Sang Pencipta, hal itu merupakan Sunnahtullah. Sesuatu yang berada pada Alam raya tersebut tidaklah mungkin bisa melakukan sesuatu tanpa perintah yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. 


Dari waktu ke waktu perkembangan serta pertumbuhan makhluk yang berada pada alam raya tersebut memiliki ketambahan jumlah, ilmu pengetahuanpun semakin bertambah pesat Para pakar Ilmu berhasil menemukan berbagai temuan yang tentunya temuan tersebut untuk kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain yang ada bersama manusia di alam semesta ini. 


Persaingan serta popularitas merupakan suatu hal yang menggoda tentunya bagi para pelaku keilmuan, orang-orang yang pada prinsip hidupnya terikat dengan ketentuan Ilahiyah menjadi komunitas langkah, mereka tidak mau tergeserkan nilai-nilai keimanan yang dimiliknya hanya dikarenakan Persaingan serta Popularitas hidup, bila mereka adalah orang yang tergolong dalam bidang keilmuan secara umum, maka apa yang diperoleh mereka dengan berupa temuan-temuan yang benar-benar berguna bagi masyarakat, maka itu akan dilakukan dengan hanya karena Allah semata. Tidak akan pernah terlintas dalam pemikiran mereka, anugerah yang diberikan Allah kepadanya akan digunakan demi hanya untuk mencari sebuah popularitas diri pribadinya.


Di sisi yang lain banyakpulah Para ahli ilmu dibidang umum, yang pada akhirnya terjerumus kedalam pencarian popolaritas diri dengan apa yang dimiliki dirinya, salah satu faktor umum yang menyebabkan terjadinya pergeseran niat awal dikarenakan faktor Ekonomi serta kehidupan mewah yang senantiasa menjanjikan. 


Dengan adanya pergeseran nilai-nilai tersebut sehingga bermuncullah berbagi jenis bencana serta musibah yang menimpah manusia, kenapa bisa seperti itu ? itu merupakan teguran dari Sang Maha Pencipta bagi makhluknya dengan tujuan agar mereka mau menggunakan Pemikiran mereka dijalan kebenaran sesuai yang dikehendaki Sang pencipta, itulah Sunnahtullah yang sudah ditetapkan oleh Sang Maha Pengatur. Dan sekarang bukan hanya kita saja yang berada di Tanah air tercinta ini yang merasakan dari akibat teguran Sang Maha Pencipta akan tetapi diseantoro Alam semesta ini dalam bentuk “ Pandemi “ Covid-19 yang sampai detik ini masih tetap melanda seluruh umat manusia yang berada di Jagad semesta ini tanpa terkecuali.


Dengan adanya Kajian dari para pakar Ilmu pengetahuan tingkat dunia, berhasil melahirkan tata cara agar bisa terhindar dari Virus tersebut yakni , Mencuci tangan, Jangan menyentuh wajah, penerapan etika batus serta bersin, memakai masker, jaga jarak, Isolasi mandiri, jaga kesehatan, ketujuh point tersebut yang dihasilkan para Ahli, merupakan Sunnahtullah yang ditetapkan Sang Pencipta kepada Manusia.


Bisa jadi ini merupakan Teguran Tuhan dalam bentuk bencana yang bersifat Pandemi, Karena kebanyakan Manusia lalai serta lupa tentang suatu aturan yang sudah ditetapkan Sang Pencipta yakni Sunnahtullah. 


Jaga Kebersihan Tangan


Ini adalah merupakan suatu Sunnahtullah yang sekarang kemungkinan sudah banyak yang meninggalkannya. bila kita perhatikan kalimat tersebut diatas maka kita mendapatkan tiga bentuk kata yakni Jaga, Kebersihan, tangan. Kata Jaga bisa diartikan menjaga, kebrsihan artinya kesucian, didalam Islam “ Kebersihan “ tersebut mencakup dua dimensi yakni keberihan Jasmani serta Ruhani, secara umum yang harus kita Jaga adalah kebersihan Diri serta lingkungan setempat. Kemudian kata Tangan. Ini menunjukan diri kita diri jasmani. 


Qs Al Baqarah Ayat 222


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ


 Artinya : 


Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.


Qs Al Maidah Ayat 6


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Artinya :


Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.


Hadits :


من النبي صلى الله عليه وسلم: بالتأكيد الله مقدس يحب الأشياء المقدسة ، إنه أعظم طاهر يحب النظافة ، إنه أشرف يحب المجد ، إنه أجمل يحب الجمال ، لذلك نظف أماكنك.


Artinya :


"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).


Hadits 


اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ


Artinya :


Kebersihan sebahagian dari Iman. (HR. Al-Tirmidzi).


Bila kita mencermati pada firman Allah yang menjadi dasar Hukum tentang kebersihan tersebut diatas, maka dengan sendirinya kita akan menyadari kalau perintah menjaga kebersihan merupakan Sunnahtullah sudah menjadi ketetapan Allah terhadap manusia, perhatikan kalimatnya : “ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. “ Khusus pada kalimat : “ Menyukai orang-orang yang mensucikan diri “. Kalimat ini sangatlah jelas bahwasannya Allah Swt Sangat Menyukai Orang Yang senantiasa menjaga kebersihan Dirinya. 


Kemudian pada firman Allah yang kedua perhatikan kalimat : “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku “ . khusus pada kalimat : “ Basuhlah Tanganmu sampai dengan siku “. Artinya kita diperintahkan Allah untuk membasuh tangan sampai siku, Kenapa Allah perintahkan Manusia untuk membasuh Tangan sampai siku ? maka perhatikan kalimat pertamanya : “ apabila kamu hendak mengerjakan shalat “ nah , inilah alasannya kenapa Allah perintahkan Manusia untuk membasuh tangan sampai siku, ketika kita akan melaksanakan Perintah Allah “ Sholat “. Dan yang mengerjakan perintah Sholat tersebut yang menjadi syarat utamanya adalah kebersihan membasuh tangan sampai siku, hanyalah bagi orang-orang yang Beriman. Perhatikan kalimat awal dari firman tersebut : “ Hai orang-orang yang beriman “. 


Kemudian perhatikan kalimat firman Allah selanjutnya : “ dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.” 


Bila kita perhatikan kalimat dari firman Allah tersebut maka kita dapatkan pelajaran tentang bagaiman tata cara untuk bisa membersihkan diri kita, yang bagi orang awam hanya melihatnya suatu tata cara yang ribet terkesan sia-sia, akan tetapi Bagi orang-orang yang benar-benar beriman ini merupakan Petunjuk tentang suatu kebenaran yang mengarah kepada kesucian diri, apakah Tujuan dari Allah memerintahkan manusia untuk melakukan Kesucian tersebut? , maka perhatikan akhir kalimat dari firman tersebut diatas : “ Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. “ 


Subhanaullah, ternyata inilah tujuan dari Allah tentang perintah dari membersihkan diri kita. Sangatlah jelas Allah tidak berkehendak menyulitkan manusia dengan perintah tersebut, hanya orang-orang yang tidak memiliki keimanan dalam hatinya saja yang merasa kesulitan dengan apa yang diperintahkan Allah, bagi orang-orang yang benar-benar beriman, mereka tidak akan beranggapan kesulitan terhadap dirinya dengan apa yang sudah diperintahkan Allah dalam Al Qur’an, karena mereka sadar serta mengetahui, tujuannya adalah Kebersihan diri mereka, serta Kesempurnaan Nikmat yang akan diberikan Allah, agar mereka yang beriman senantiasa Bersyukur kepada Sang Robbul Jalil. 


Kemudian silahkan perhatikan kedua hadits pendukung diatas, yang sejalan dengan Firman Allah tentang kesucian yang merupakan perintah Allah yakni Sunnahtullah. (T.L)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.