GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Mengenali Fitnah

 

Gambar ilustrasi, sumber dutaislam.com

Republiknews.com – , Fitnah yang sekarang sangat marak beredar diantara manusia, terlebih lagi dalam dunia Maya, semakin maraknya beredar seperti jamur, banyak yang beranggapan bahwa finah merupakan suatu bentuk senjata yang bisa menyerang lawannya, merupakan hal yang lumrah, pada kesempatan kali ini penulis akan mengangkat tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan fitnah dengan merujuk kepada firman Allah disertai dukungan Hadits Nabi. 


Dasar hukum Fitnah



QS  : Al Baqaraah  Ayat  191


وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ


Artinya   :


Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.


QS  ; Al Baqaraah  Ayat  217


يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ


Artinya   :


Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.


QS  : Al Qalam  Ayat  11


هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ


Artinya   :


yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,


QS  : Al Anbiya  Ayat  35


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ


Artinya   :


Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai Fitnah (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. 


Keempat firman Allah diatas inilah yang memberikan penjelasan serta kejelasan kepada kita bahwa fitnah memiliki dasar hukumnya didalam Al qur’an karim.


Perhatikan kalimat pada firman Allah yang pertama , khusus pada kalimat , “ fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan “ dari kalimat tersebut diatas , Allah memberikan penjelasan kepada kita , bahwa fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, ini adalah merupakan staitmen dari Allah , serta ketegasan dari Allah agar kita manusia mengetahui bahwa fitnah sangatlah besar bahayanya dari pembunuhan .


Firman Allah yang kedua , perhatikan kalimat , “ dan berbuat fitnah lebih besar dosanya dari pada membunuh “ kalimat ini juga sangatlah jelas disebabkan fitnah sangat berbahaya ketimbang pembunuhan , maka sudah tentu dosannya akan lebih besar ketimbang pembunuhan.


Firman Allah yang ketiga , perhatikan kalimat , “ kami akan menguji kamu “ dan kalimat , “ dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah “ dari dua kalimat tersebut diatas kita mendapatkan pelajaran bahwa kebaikan serta keburukan keduanya datang dari Allah , dengan tujuan untuk menguji manusia tersebut dengan bentuk Fitnah.


Firman Allah yang keempat , perhatikan kalimat , “ ya Tuhan kami , janganlah engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang yang kafir “ dari kalimat ini kita mendapatkan kejelasan, bahwa berkewajibanlah bagi kita untuk berdo’a memohon kepada Allah agar dijauhkan dari fitnah, orang-orang yang kafir terhadap kita.


Setelah mempelajari serta mencermati keempat firman Allah tersebut diatas, maka mendapatkan suatu kepastian bahwa hukum dari pada fitnah tersebut merupakan sunnahtullah, karena datangnya dari Allah, sesuatu yang datangnya dari Allah untuk ditujukan kepada manusia adalah merupakan Sunnahtullah dengan tujuan menguji hamba-hamba-Nya yang benar-benar beriman kepada-Nya. 


Fitnah Datang dari Allah sebagai Cobaan



QS  : Al Maidaah  Ayat  41


ۚ وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا


Artinya   :


maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak Fitnah (yang datang) daripada Allah. 


QS  :  Al Furqan  Ayat  20


وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا


Artinya  :


Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat.


QS  : Al Anfal  Ayat  28


وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ


Artinya   :


Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.


Ketiga firman Allah diatas inilah yang memberikan penjelasan kepada kita bahwa fitnah datang dari Allah sebagai cobaan .


Pada firman Allah yang pertama , perhatikan kalimat , “ maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak fitnah (yang datang) dari pada Allah”  kalimat ini sangat jelas, siapapun manusia bila sudah ditetapkan oleh Allah untuk mendapatkan ujian atau cobaan dalam bentuk fitnah, maka tidak ada yang bisa sanggup untuk menghidari (Cobaan) fitnah tersebut.


Firman Allah yang kedua, “ dan (Kami) jadikan sebahagian kamu (cobaan) “ dari kalimat ini kita mendapatkan kejelasan bahwa Allah (jadikan) cobaan (fitnah) pada sebahagian manusia, ini juga sekaligus memberikan pengertian bahwa (fitnah) berasal dari Allah, karena Allah yang (menjadikan) fitnah tersebut. kepada siapa ? , maka perhatikan kalimat selanjutnya , “ bagi sebahagian yang lain “  maka menjadi jelas, Allah menjadikan (fitnah) diantara manusia untuk menguji manusia tersebut. kemudian dijelaskan pada penghujung ayat , “ maukah kamu bersabar “ ? , Allah menantang manusia dengan cobaan yang diberikan-Nya dalam bentuk fitnah tersebut diantara manusia, kemudian Allah menegaskan maukah kamu bersabar ? karena Allah Maha melihat, apa yang akan diperbuat manusia ketika diberi cobaan dengan bentuk fitnah. 


Pada firman Allah yang ketiga, perhatikan kalimat  “ dan ketahuilah “  kemudian kalimat , “ bahwa hartamu dan anak-anakmu itu “ , juga kalimat , “ hanyalah sebagai cobaan “  dari kalimat-kalimat tersebut diatas kita mendapatkan pelajaran, bahwa yang harus kita ketahui kata Allah, adalah harta serta anak kita yang ada bersama kita itu adalah Cobaan (fitnah) yang diberikan Allah kepada kita, sehingga kita harus berhati-hati jangan sampai mereka menjerumuskan kita kedalam neraka. Sumber Kitab Laduna Ilma jilid IV.  (T.L)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.