GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Langka Elpiji 3 Kg di Kota Bitung Sidak Gabungan Pemkot Temukan Banyak Pangkalan Gak Beres



Republiknews, Bitung- Pemkot Bitung bersama PT Pertamina melakukan Operasi Inspeksi Mendadak ( Sidak) terkait kelangkaan Gas Elpiji 3 kg  di  beberapa pangkalan  di Kota Bitung,Senin (30/08/2021)


Alhasil dalam Sidak Pemkot Bitung bersama PT Pertamina berhasil menangkap basah pangkalan nakal yang menjual LPG ke luar kota dan satu lagi kedapatan menjadi pangkalan ilegal tanpa izin.


 Kegiatan tersebut dilakukan karna banyaknya masyarakat kota Bitung yang mengeluh dan laporan  terkait kelangkaan gas LPG 3 kg yang beredar di kota Bitung.

 

Dalam operasi Sidak , Tim operasi  dipimpin Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bitung, Rolien Dipan, melibatkan beberapa intansi terkait seperti Pertaminan yang diikuti oleh Sales Branch Manager I Sulutgo, M Revi Renaldhi, Dinas Perdagangan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Kominfo, Satpol PP, Bagian Sumber Daya Alam, para camat, serta tim percepatan.


Dalam  Operasi Sidak di ditemukan,

UD Tabita kedapatan tidak terdaftar sebagai pangkalan dari PT Hasindo Kawan Gas. Sedangkan papan nama yang digantung berupa baliho hanya buatan sendiri.


Sedangkan di kelurahan Paceda, pangkalan MM selaku mitra Kawan Gas Sejati  dilaporkan warga melakukan penjualan hanya pada hari Rabu dan Sabtu. Bahkan jika stok gas masuk sore hari, pada paginya sudah habis. Diduga stok yang ada dijual kepada warga di luar wilayahnya. 


Menanggapi laporan warga tersebut, pihak pangkalan MM beralasan, "hal itu dilakukan karena gas cepat habis akibat agen melakukan pengurangan kuota di bulan Agustus" 


Namun alasan tersebut ditampik Agen dengan menyatakan bahwa," pihaknya tidak pernah mengurangi kuota untuk pangkalan." 


 Menurut Rolen Dipan,  Pangkalan MM sudah pernah mendapat teguran dari lurah terkait pelanggaran yang dilakukan. Karena itu, sekarang kasusnya sedang berproses untuk ditutup dan digantikan orang lain.


Terkait pelanggaran tersebut pihak Pertamina meminta Camat Madidir  membuat surat rekomendasi  ke Pertamina untuk menutup pangkalan. Nanti langkah selanjutnya mengenai PHU ( Pemutusan Hubungan Usaha) akan ditangani pihak Pertamina,


Sementara itu, satu pangkalan lainnya, JP sebagai mitra agen Cahaya 7 Bintang, dilaporkan masyarakat  sering menjual LPG kepada masyarakat luar wilayah kota Bitung, terutama ke Kauditan Minahasa Utara.


 Ketika ditanyakan kenapa menjual ke luar wilayah Bitung, yang bersangkutan beralasan kurangnya pembeli dari masyarakat di sekitar pangkalan.


 Menanggapi alasan dimaksud, pihak Pertamina menegasan bahwa penjualan LPG bukan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


Selain itu,Pangkalan  FC di Kelurahan Manembo - nembo yang di laporkan sering tutup dengan alasan  elpiji 3 kg habis


Toko Imanuel, Tim mendapat pengaduan masyarakat karena tabung gas tidak dipajang di depan, tetapi di pelakang toko. Selain itu, pihak toko tidak memiliki log book


Tujuan   dilakukannya sidak ini  pihak Pemkot, Pertamina dan Agen berharap agar penyaluran  LPG 3 kg bersubsidi oleh pangkalan harus tepat sasaran. Setiap agen juga diingatkan untuk menggunakan log book dan meminta KTP kepada setiap pembeli. (Suryo)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.