 |
Aktifis HMI , Mantan Sekretaris umum HMI kom.kip Unpatti ( Reymin ) |
Republik News. Maluku - Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang bersifat umum. Fenomena ini terdapat pada berbagai masyarakat, Menurut Parsudi Suparlan (Hamdar Arraiyyah, 2007: 1) kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud sendiri, terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Aspek-aspek yang utama adalah sosial dan ekonomi.
Sumber kemiskinan di lokal adalah terlantarnya lahan subur & suburnya konflik horisontal. Sebab keduanya ada pd suburnya mentalitas sosial yg eksklusif. Walau demikian tidak ada perhatian kritis & mendalam untuk itu.
Kebanggaan-kebanggaan pergaulan bersama elit politik pemerintah jauh dikedepankan tanpa suatu kemajuan yang berarti dalam perubahan sosial ekonomi pada level menengah ke bawah tatanan masyarakat.
Demikian halnya dalam hal aktualisasi tradisi seringkali memunculkan kebanggaan tapi kemudian kontras dgn realitas sosial ekonomi yg terpuruk, sumberdaya manusia yg terbatas & relasi sosial horisontal atau fakta sosiologis yg sempit.
Keadaan miskin tidak dikehendaki oleh manusia sebab dalam kondisi seperti itu mereka dalam keadaan serba kekurangan, tidak mampu mewujudkan berbagai kebutuhan utamanya di dalam kehidupannya, terutama dari segi materiaal.
Akibat dari ketidakmampuan di bidang material, orang miskin mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, memperoleh pendidikan, modal kerja, dan sejumlah kebutuhan utama lainnya.
Kemiskinan menjadi momok bagi Indonesia dan negara miskin berkembang lainnya. Oleh karena itu, Indonesia menyatukan komitmennya
bersama 189 pemimpin negara lain guna mengubah dunia menjadi lebih baik,dengan mendeklarasikan pencapaian Tujuan kesejahteraan. perubahan pada tahun 2015 memberikan ruang untuk pemenuhan kebutuhan dasar seluruh warga, menjamin warga bebas dari rasa takut dan menjamin hak warga untuk hidup bermartabat dalam kerangka hak asasi manusia. Selasa (09-09-2022)
Sahril