GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Kekayaan Intelektual adalah Aset, Kemenkumham Sulut Terus Dorong Percepatan Pendaftaran KIK dan IG

#HarisSukamto  #KumhamSemakinPasti  #KemenkumhamSulut  #KanwilKemenkumhamSulut
Kakanwil Kemenkumham Sulut, Haris Sukamto

Republiknews.com, Minut  - Demi meningkatkan pendaftaran Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dan Indikasi Geografis (IG) di wilayah Sulawesi Utara, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara melalui Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual melaksanakan kegiatan diseminasi percepatan perlindungan dan pencatatan KIK dan IG. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Sutan Raja, Senin 17/10/22.


Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara Haris Sukamto yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa terdapat banyak ekspresi budaya bangsa yang belum dicatatkan KIK dan IG-nya. 


Diperlukan langkah konkret dalam hal ini mendorong Kab/Kota untuk mencatatkan potensi wilayah agar tidak dicatut wilayah lain. "Untuk itu dalam acara ini saya berharap bapak ibu yang hadir segera mendaftarkan potensi wilayah masing-masing agar dicatat sebagai KIK/IG," ajak Haris.


Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil menyerahkan piagam penghargaan partisipasi DJKI mengajar yang serentak digelar di 33 provinsi 28 September lalu kepada 5 sekolah di Sulut. Kelima sekolah tersebut yakni SMP 1 Manado, SMP 7 Manado, SMP Pax Christy, MTs Assalam, MTs Pondok Karya Pembangunan.


Diserahkan pula piagam penghargaan pusat perbelanjaan berbasis KI kepada Mantos dan Megamall oleh Direktur Merek dan Indikasi Geografis Sertifikat Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kurniaman Telaumbanua yang didampingi oleh pimti kanwil. 


Penghargaan ini diserahkan sebagai apresiasi terhadap pusat perbelanjaan yang mengetengahkan brand yang terdaftar KI.


Direktur Merek dan IG memberikan pemahaman kepada seluruh peserta yang terdiri dari pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Sulut. Dia menyampaikan bahwa Kekayaan Intelektual, dari hasil penelitian memiliki korelasi positif dari suatu negara.


 Korelasi tersebut berimplikasi pada perekonomian negara. "Pendaftaran KIK juga menjadi cara untuk melindungi warisan budaya dan hayati Indonesia serta melindungi dari pembajakan pihak asing" paparnya.


Para peserta juga mendapat pengetahuan dari pemaparan dari narasumber yang menjabarkan dasar-dasar KIK dan tata cara pengajuan permohonan KIK serta dasar-dasar IG dan tata cara permohonannya. 


Seusai acara, para peserta langsung melakukan verifikasi Kekayaan Intelektual Komunal yang dilayani oleh tim kantor wilayah. Kegiatan diseminasi percepatan perlindungan dan pencatatan KIK dan IG ini menghasilkan 27 permohonan KIK dan 5 permohonan IG. (Tzr)


#HarisSukamto

#KumhamSemakinPasti

#KemenkumhamSulut

#KanwilKemenkumhamSulut

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.