GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Ketua bidang Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif KOHATI PB HMI Resmi Mundur Dari Jabatan


Republiknews.com, Jakarta - Ketua Bidang Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif KOHATI PB HMI Yana Maulidia mengumumkan pengunduran dirinya pada 25 Oktober 2022 di BPSDM Kemendagri pleno II kohati PB HMI.


 Pleno dengan tema "Kohati sebagai Role Model Gerakan Perempuan yang professional dan modern", Pleno yang turut dihadiri Perwakilan Korps HMI Wati Badan Koordinasi KOHATI BADKO se-Indonesia itu berjalan lancar meski penuh dinamika. 


Terkait motif pemunduran dirinya, Yana menjelaskan bahwa pemunduran dirinya dari ketua Bidang tidak memiliki motif apapun selain kesadaran akan kondisi keumatan dan kebangsaan yang begitu kompleks yang tentu sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global. Pemuduran ini juga telah telah melalui berbagai pertimbangan yang matang dan dikomunikasikan sebelumnya dengan keluarga besar.


“Saya tidak memiliki motif apapun selain Sadar akan kondisi keummatan dan kebangsaan yang begitu kompleks yang tentu sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik global. Pemunduran saya juga telah dipertimbangkan dengan matang. dan telah dikomunikasikan dengan seluruh keluarga besar”


Yana menambahkan bahwa Selama semester Dua ini, telah menyelesaikan program-program yang direncakan sebelumnyadan itu teraktualisasi dalam berbagai kegiatan bidang yang telah dilaksanaan selama dikepengurusan KOHATI PB HMI Periode 2021-2023. 


Yana percaya bahwa Ketua Umum Umiroh Fauziah tidak akan membiarkan jabatan ini kosong dan dipercaya akan diisi oleh koalisi pemenangan. Tentu orang yang akan dipercaya mengisi jabatan kabid ini memiliki kurikulum yang baik dan bisa bersama menjaga stabilitas kepengurusan kedepannya. 


Yana berharap KOHATI PB HMI akan lebih cekat dalam merespon isu-isu keummatan dan kebangsaan sesuai pesan sejarah dan butuh penyesuaian cepat. Tranformasi digital yang dihadapi dunia hari ini membutuhkan daya kreatif, inovatif dan responsif menuju kemandirian bangsa yang mampu berkompetisi pada skala global. 


Dunia makin terbuka, dan butuh Sumberdaya Manusia yang mumpuni, kita tidak dapat bertahan hanya dengan terus menatap masa lalu untuk sekdar disajikan. Butuh kejernihan hati dan kejujuran fikir untuk menjadikan sejarah sebagai jembatan penghubung demi masa depan bangsa yang jauh lebih bernilai.


 = Sahril Hitimala =

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.