GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Admistrasi terlambat dalam proses operasi Cesar, akibatnya bayi yang dilahirkan meninggal RSUD Namlea harus bertanggung jawab

Pasien Widya Seprinayanti 


Republik News. Com, Ambon - Tepatnya pada hari Kamis tgl 1 Desember 2022, Sekitar jam 11 pagi, Saudara kami yang hendak melahirkan, di masukan ke RSUD Namlea untuk dapat melakukan persalinan, tetapi karena keterbatasan Peralatan untuk operasi/Cesar Sehingga pihak RSUD Menyarankan agar pasien segera di rujuk ke kota Ambon untuk dilakukan operasi. 


 Anwar Fua, seorang warga asal Batu Jungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru menilai dua perawat  RSUD Namlea yang ditugaskan mendampingi istrinya ke Ambon tidak bertanggung jawab


Anwar Fua menuturkan bahwa, Sesuai keterangan petugas Medis pihak RSUD Bahwa Pasien Dapat di berikan surat keterangan Rujukan apabila telah membayar uang Kepada Kedua suster yang akan mendampingi pasien dalam perjalanan dari Namlea ke Ambon dengan Besaran uang Rp 3.000.000 Kepada dua orang, tapi setelah keluarga pasien menawar harga tersebut, maka di tetapkan dan telah di berikan sebesar Rp 2.000.000 saja.


" Sesuai keterangan Pihak RSUD Namlea bahwa pasien di rujuk ke rumah sakit Leimena di Ambon, tetapi anehnya setelah Kapal Ferry meninggalkan pelabuhan Namlea dan di dalam perjalanan Baru kedua parawat/bidan yang di tugaskan menemani pasien memberikan informasi kepada keluarga pasien Bahwa Pasien tidak mendapatkan rujukan dari RSUD Namlea" ujar Anwar lagi.


Lanjut dikatakan, Akibat karena tidak ada surat rujukan dari pihak RSUD Namlea, maka dengan terpaksa setelah tiba di kota Ambon pasien di larikan ke rumah sakit Alfatah sekitar jam 6 pagi, dan Operasi/ Cesar baru dapat di lakukan sekitar jam 4 sore.


Akibat karena tidak ada Surat rujukan, maka pengurusan administrasi pasien sedikit terlambat dan operasi baru bisa di lakukan pada sore hari sehingga mengakibatkan Bayi yang dilahirkan meninggal dunia.


" Kedua tenaga medis yang di rekomendasikan oleh RSUD Namlea sesampai di rumah sakit Alfatah Ambon hanya berkisar setengah Jam saja berada di rumah sakit, setelah itu mereka pergi dengan alasan ingin menggantikan pakaian di rumah keluarga, tapi setelah itu mereka tak pernah kembali ke rumah sakit." ungkap Anwar Fua.


Kini Pasien Sementara di rawat di Rumah sakit Alfatah Ambon. Bayinya telah di kebumikan di desa Batu jungku. Ini bukan soal Uang 2 juta rupiah yang telah di berikan tapi ini menyangkut Nyawa Anak manusia. "Selamat jalan nak ibu dan ayahmu tak bisa menemanimu sampai ke tempat peristirahatan terakhir mu."


(Dewi)




Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.