GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Harga Beras Melejit, Felix Minta Pemkab Manggarai Bentuk Tim Terpadu

Sainudin Felix Paru, SH, Bakal Calon DPRD Provinsi NTT

Manggarai,Republiknews.com
-Harga beras di Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melejit. Pantauan Wartawan Rabu, 1 Maret 2023, bahwa harga beras di Pasar Inpres Ruteng selalu mengalami kenaikan.


Sebelumnya para pedagang beras menjual dengan harga Rp. 10.000/Kg, namun kondisi saat ini harga per kilogram sudah menembus angka Rp. 15.000.


Menanggapi hal itu, bakal calon DPRD Propinsi NTT, Sainudin Felix Paru, SH meminta pemangku kebijakan untuk mengintervensi harga beras sehingga masyarakat Kabupaten Manggarai tidak mengalami kelaparan.


Menurut dia, salah satu cara agar harga beras kembali normal adalah Pemerintah Kabupaten Manggarai harus mengambil sikap yang tegas yakni meminta Bulog untuk mengeluarkan stok pangan (beras) sebanyak 50 hingga 100 ton, lalu dijual kepada pengecer dengan harga murah.


"Atau melalui Dinas Sosial Kabuapaten Manggarai untuk melakukan kegiatan pasar murah. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelonjakan harga beras" kata pria yang disapa Felix itu.


Mengingat, kata dia, beras merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Oleh sebab itu tindakan preventif dari pemerintah sangat dibutuhkan agar masyarakat di daerah itu tidak mengalami kelaparan.


"Pemerintah tidak boleh memikirkan untung atau rugi tetapi hal yang paling penting masyarakat tidak menderita kelaparan" tukasnya.


Mantan Kasubag Bidang Pembinaan pada Kejaksaan Negeri Manggarai ini meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai segera membentuk tim terpadu untuk menelisik penyebab harga beras yang selalu mengalami kenaikan.


Sehingga, lanjut Felix, tim terpadu melakukan kajian secara khomperhensif untuk mendapatkan solusi yang konstruktif, terukur dan tuntas terhadap persoalan tersebut.


"Tim terpadu akan melakukan investigasi penyebab harga beras melejit. Nanti akan ditemukan penyebabnya, misalnya, produktivas pertanian (padi) mengalami penurunan menyebabkan harga beras naik. Atau beberapa faktor lainnya seperti, gagal panen dan faktor alam.


Lanjutannya, apakah gagal panen itu terjadi ada korelasinya dengan kelangkaan pupuk atau mngkin penyebab lainya, seperti hama dll" ungkapnya.


Ia mengungkapkan, dengan terbentuknya tim terpadu ini akan menemukan penyebab persoalan sehingga bisa diatasi dengan baik.


"Semuanya bisa ditelusuri benang merah persoalan. Tentu akan dikaji dari hulu hingga ke hilir. Mulali dari lahan, pembibitan, penanaman, penyakit padi, pupuk, pengawasan,  panen (menghasilkan beras) hingga pemasaran" tutupnya.


Nestor Madi



Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.