![]() |
Mahasiswa Semester 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIVERSITAS KHATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG |
Ruteng,Republiknews.com-Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Ibarat sebuah buku,pendidikan memberikan gambaran nyata terhadap kehidupan dewasa masa kini yang berkualitas sehingga menjadi sebuah kebutuhan pokok.
Sebuah buku dikatakan berkualitas jika muatan tulisannya sangat menartik dan memuat informasi yang bermutu meningkatkan pengetahuan bagi si pembaca,pun demikian pendidikan.
Pendidikan harus bercirikan antisipatif,harus menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan -tantangan masa depan yang tidak pasti.
Pendidikan yang memerdekakan adalah proses pendidikan yang menuntun murid di dalam mengembangkan potensi -potensi positif yang ada, yang dilandasi dari kebebasan di dalam mengeksporasi potensi -potensi tersebut bebas dari berbagai tekanan baik tekanan dari dalam diri individu murid tersebut,maupun dari dalam luar diri.
Sementara,pendidikan memerdekakan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah suatu proses pendidikan yang meletak unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri,bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah.
Dalam pengamatan penulis, pendidikan selama ini belum sepenuhnya memerdekakan manusia, khususnya murid.
Banyak persoalan tampak membuat murid merasa takut dan tertekan pada pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh, ketika murid diperintahkan untuk selalu belajar agar mendapatkan Nilai tinggi.
Kondisi ini membuat murid merasa tertekan karena harus berusaha untuk mendapat nilai yang tinggi. Namun, hal ini juga tentunya penting agar siswa dibiasakan untuk mampu memecahkan masalah yang ada.
Oleh karena itu,pandangan penulis dalam menerapkan pendidikan dalam konteks merdeka belajar ialah memberikan kebebasan yang seluas -luasnya bagi siswa untuk mengembangkan talenta dan minat yang dimilikinya,dan prosen pembelajaran perlu lebih banyak diarahkan untuk meladeni pertanyaan atau pandangan siswa.
Guru harus mencoba memahami apa saja yang membentuk pola pikir dan tindakan yang baik demi tercapainya pendidikan yang diinginkan.
Tentunya,profesi guru sebagai tenaga pendidik yang profesional dan berkompeten yang menjadi eksekutor semua program dan kebijakan pendidikan,termasuk rencana yang tertuang dalam kurikulum, harus peka terhadap perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi yang ada. Dengan demikian , guru dapat menyandang teacher is hero (guru adalah pahlawan).
Opini
Penulis Adalah Fransiska Mulyani S. Inda
Mahasiswa Semester 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIVERSITAS KHATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG