![]() |
Mahasiswa Semester 2 Prodi PGSD Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng |
OPINI
Ruteng,Republiknews.com-Berbicara tentang pendidikan khususnya bagi perempuan pasti akan sangat banyak menggiring opini baik pro dan kontra.
Namun dalam pembicaraan atau konteks kali ini kita akan sedikit membahas tentang Bagaimana Pentingnya Pendidikan Bagi Perempuan. Mungkin membaca tulisan saya ini akan sangat membosankan, tapi untuk beberapa yang sedang kebimbangan mungkin akan sangat membantu.
Di Indonesia sendiri, jumlah perempuan ada sekitar 49,42% atau sama dengan 133,54 juta orang dari jumlah penduduk secara keseluruhan. Namun, tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi perempuan di Indonesia masih sangat minim.
Selain dari kurangnya kesadaran seperti yang sudah saya sampaikan diatas , ada beberapa hal yang juga menjadi kendala bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan yaitu faktor ekonomi dan stigma dari masyarakat yang melekat pada diri perempuan.
Sebagai contoh “ Perempuan buat apa sekolah toh ujung ujungnya di dapur juga” atau “ Untuk apa sekolah dia kan perempuan ujung ujungnya ikut suami” , adalagi yang lebih aneh “ perempuan itu tidak boleh lebih pintar atau tidak boleh berpendidikan lebih tinggi dari laki laki karena laki laki kepala keluarga dan perempuan hanyalah ibu rumah tangga”, persepsi seperti inilah yang mematahkan semangat perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Padalah R.A. Kartini berhasil melawan diskriminasi yang dialami para perempuan pada masa itu tentang perempuan di Indonesia yang harus bebas menyalurkan semua ide-ide kreatif dan bakat yang dimilikinya, memiliki kesempatan untuk mengejar mimpi dan cita-citanya, serta memiliki pendidikan yang tinggi ,dan kita seolah olah tidak menghargainya dengan memberi stigma pada perempuan.
Mungkin benar, perempuan itu setinggi apapun pendidikannya pasti akan kembali ke dapur, namun pasti akan ada perbedaan antara dapur ibu yang berpendidikan yang tidak dan setidaknya disitulah salah satu konstribusi dari perempuan untuk peradaban bangsa, karena menjadi ibu rumah tangga pun membutuhkan seorang ibu yang tidak hanya siap secara usia saja melainkan siap secara moral juga.
Pendidikan yang tinggi juga merupakan salah satu cara bagi perempuan untuk menyelamatkan diri. Misalnya, mencegah terjadinya pernikahan dengan usia yang terlalu muda, karena dengan pendidikan perempuan akan memiliki cara pandang yang lebih baik tentang dirinya.
Dan bukan bermaksud untuk mengintimidasi pihak manapun, perempuan yang memiliki pendidikan yang tinggi cenderung tidak akan bergantung terhadap laki-laki. Apalagi di era sekarang ini perempuan dituntut untuk lebih mandiri dalam menjalankan segala aktivitasnya.
Dan manfaat dari terwujudnya pendidikan bagi perempuan adalah, perempuan yang berpendidikan akan melahirkan anak-anak yang cerdas, ia juga cenderung lebih cerdas dalam menghadapi segala bentuk kejahatan, lebih percaya diri, lebih bisa menjaga diri dari pergaulan bebas.
Lalu, itu juga akan berdampak pada ekonomi seperti mengurangi kemiskinan, dan mampu memberikan yang terbaik untuk keluarganya terutama suami serta anak-anaknya karena memang logika perempuan berpendidikan lebih bisa diterima dengan kebijaksanaan yang lebih matang.
Perempuan haruslah berdaya karena perempuan adalah sumber peradaban bagi kehidupan, karena sejak awal perempuan menjadi tempat berkembangnya generasi penerus bangsa pada rahimnya dan akan menjadi pendidik pertama setiap harinya. Tidak pernah ada yang rugi karena memiliki pengetahuan yang luas lewat pendidikan. Salam manis ! - Perempuan :)
Penulis Adalah Maria Erna Nuhut
Mahasiswa Semester 2 Prodi PGSD Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng