GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Hutan Lindung Langsa Sebagai Sumber Belajar Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Anak


Oleh: Rosina Zahara, M.Pd.

Guru SDN Keumuneng Hulu, Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur

Indonesia dikenal sebagai “negara mega biodiversitas” karena memiliki 10% tumbuhan berbunga dunia, 15% serangga dunia, 25% ikan dunia, 16% amfibi dunia, 17% burung dunia, dan 12% dari mamalia dunia. Woods Watch Indonesia, 2011). Lebih dari 40.000 jenis tanaman berbiji dan 2.400 tanaman hijau terkirim di Indonesia (LIPI, 2014).

Dusun lindung kota Langsa terletak di jalan PERUMNAS, Paya Bujok Seulemak. Kecamatan Langsa Baro berjarak sekitar 6 km dari pusat kota Langsa dengan waktu tempuh sekitar 15 menit yakni lokasi hutan kota Langsa. Hutan Lindung didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 sebagai kawasan hutan yang tujuan utamanya adalah untuk menjaga sistem penyangga kehidupan yang mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi tanah, mencegah intrusi air laut, dan menjaga kesuburan tanah.

Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di Indonesia khususnya lingkungan sekitar kita. Permasalahan ini disebabkan oleh manusia sebagai makhluk ekonomi dan komsumtif, berbagai permasalahan seperti sungai yang tercemar, kerusakan hutan, banjir, abrasi, pencemaran udara, menurunnya keanekaragaman hayati, permasalahan sampah yang menumpuk, rusaknya ekonomi laut, pencemaran air tanah, dan pemanasan global. Berangkat dari hal tersebut, sangat pentingnya bagi manusia memahami keterkaitan antara kedua manusia dan lingkungan. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai kelebihan dari makhluk hidup lainnya yang mempunyai kemampuan eksploitatif terhadap alam, sehingga bisa memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar.

Namun, tindakan manusia akan berdampak signifikan pada kehidupan manusia karena alam tidak memiliki kemampuan aktif. Oleh karena itu, sekolah ekologis bagi kaum muda seharusnya menjadi model untuk mengawasi dan menjaga iklim di sekitar kita. Akibatnya, kita harus memberikan pendidikan lingkungan kepada anak-anak kita ketika mereka masih dalam Golden Age—yaitu ketika mereka masih muda. Karena mereka mampu mengingat banyak hal di usia ini, anak-anak kita memiliki keterampilan yang luar biasa. Ini adalah jenis situasi di mana orang tua harus mengajari anak untuk peduli terhadap lingkungan. Untuk dapat membantu pengembangan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, pendidikan lingkungan harus mengatasi kendala ini. meskipun prosedurnya panjang.

Melalui pendidikan lingkungan, masyarakat dapat menjadi lebih bertanggung jawab terhadap konservasi hutan dan menjadi lebih sadar akan hal itu. Pendidikan ekologi merupakan program pendidikan yang diharapkan dapat mendorong siswa untuk memiliki pemahaman, kesadaran, cara pandang dan perilaku yang wajar, serta bertanggung jawab atas dampak bersama antara manusia dan iklim di berbagai bagian kehidupan (Pratomo, 2009). Jika pendidikan lingkungan diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin, maka akan sangat efektif. Karena secara psikologis anak masih sangat sensitif, sangat tepat untuk mulai mengajarkan mereka untuk mencintai lingkungannya pada usia ini (Kartijono, et al., 2018). Oleh karena itu, kegiatan Sekolah Alam ini dilakukan dengan tekad untuk memberikan informasi, mengangkat permasalahan, serta memberikan pandangan dan perilaku yang benar-benar fokus pada iklim pada anak-anak.

Pendidikan Lingkungan Hidup harus ditanamankan sedari kecil kepada peserta didik untuk membentuk karakter sadar dan cinta akan lingkungan sekitar. Sikap ini harus ditanamankan berulang-ulang supaya peserta didik lebih peduli akan lingkungkan. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting dalam meraih keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup, juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pendidikan lingkungan hidup di Sekolah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam membangun kepedulian manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Menankan kepedulian dari sejak dini akan menumbuhkan rasa peduli dimasa depan dengan menanmkan pola pikir dihati kecilnya setiap individu yang tersentuh. Lingkungan yang dimaksud disini adalah gabungan antara keadaan tempat tinggal yang ada diatas bumi seperti tanah air, energi, serta flora dan fauna yang hiduop diatas dan dibawah permukaan tanah maupun kehidupan yang berada dalam air, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan akan berdampak dan mempengaruhui kehidupan di masa yang akan datang.

Menjaga hutan lindung Langsa dalam kondisi baik adalah salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan lingkungan. Manfaat perlindungan hutan bagi iklim sangat beragam, secara universal hutan merupakan paru-paru dunia dan dapat mengurangi kerusakan atmosfer yang berbahaya, mencegah kekeringan pada musim kemarau dan mencegah banjir dan longsor pada musim badai. Penebangan pohon secara hati-hati adalah satu-satunya cara untuk melestarikan hutan lindung. Mendukung pelestarian sumber daya alam, merawat hutan, dan menanam pohon.

Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dimanfaatkan secara bijaksana untuk menjamin kelangsungan persediaannya dengan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pelestarian aset reguler ikut serta dalam melindungi hutan belantara. Kawasan suaka alam, seperti suaka margasatwa dan suaka alam, serta kawasan pelestarian alam, seperti taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam, merupakan contoh konservasi sumber daya alam.

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.