GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Pendidikan Dasar Jalan Membentuk Karakter

Oleh: Rosina Zahara, M.Pd

Guru SDN Keumuneng Hulu, Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur


Tulisan ini akan dimulai dengan beberapa pandangan para ahli terkait Pendidikan, sebenarnya bagaimana pendidikan bekerja, pendidikan memberikan sebuah stimulus untuk membenahi karakter setiap pendidik, peserta didik, bahkan siapa saja yang terlibat atau bersinggungan langsung kepada dunia belajar-mengajar.


H. Horne menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional, dan kemanusiaan dari manusia.


Sedangkan, Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.


Melalui dua pandangan tersebut, seakan-akan membawa pemahaman bahwa pendidikan  harus berjalan dengan kekuatan kodrat, keinginan kuat untuk dapat membenahi diri sendiri, memperbaiki karakter, memanusiakan- manusia, dan terus-menerus (abadi) dalam setiap kehidupan.


Bahkan, pendidikan juga dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan, dan nantinya mampu menyiapkan generasi yang memilki karakter di masa yang akan datang.


Dalam hal ini, pendidikan harus berjalan searah dengan peran masing-masing dari pendidik, karena tak jarang, tenaga pendidik keluar dari kerangka kerja pikirannya, kerangka yang telah mereka (pendidik) dapat di bangku perkuliahan,


terkadang hal ini akan berdampak dalam proses mengajar. Terlepas dari keadaan tersebut, setiap tenaga pendidik harus siap untuk memperbaiki diri dan menambah wawasan melalui berbagai metode, teori, dan konsep pendidikan.


Salah satunya dengan memberikan program peningkatan kompetensi dasar (baca da tulis) atau dengan kata lain, yang kerap disebut-sebut dalam dunia pendidikan dan perpustakaan yakni Literasi.


Hal-hal seperti ini nantinya juga dapat mengubah karakter pendidik dan peserta didik, dan sejalan dengan apa yang diinginkan pemerntah dalam pengembangan Literasi dan Numerasi di sekolah dasar.


Terlepas dari pembahasan Literasi dan Numerasi, peralihan pendidikan juga mementingkan konsep demi konsep agar dapat mencapai sebagaimana akar dari pendidikan tersebut, misalnya yang paling sering disampaikan ialah Pendidikan Pedagogik yang  merupakan suatu teori yang secara teliti, kritis dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya tentang hakekat manusia, hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta hakekat proses pendidikan. Langeveld (1980) membedakan istilah “pedagogik” dengan istilah “pedagogi”. 


Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih menitik beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan, suatu pemikiran bagaimana kita membimbing dan mendidik anak.


Sedangkan istilah pedagogi berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan mendidik, kegiatan membimbing anak.


Tetapi keduanya antara pedagogi dan pedagogik tidak dapat dipisahkan secara jelas, keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan, saling memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.


Dalam bahasa Inggris kata yang berhubungan dengan pedagogik, yaitu pendidikan dengan menggunakan perkataan education. Sekarang digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut.


Kata education berhubungan dengan kata Latin “educere” yang berarti mengeluarkan suatu kemampuan” (e = keluar, ducere = memimpin),


Bila pemahaman atas pedagogi dan pedagogik diikat-simpulkan, maka kerja pendidikan ialah bagaimana seorang pendidik mampu mengeluarkan suatu kemampuan yang ada di dalam diri anak, agar ke depannya mereka (anak) dapat memilih-memilah segala hal yang membentuk jati diri, cita-cita, dan kemajuan akan dirinya.


Pada akhirnya, rujukan demi rujukan terkait pendidikan dan tujuan pendidikan harus disampaikan dalam tulisan ini, sebagai pertimbangan-pertimbangan yang dapat dikaitkan dikemudian hari.


Jika dijabarkan lebih panjang, bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kedewasaan, oleh Hoogveld diartikan "agar dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri". Kedewasaan menurut Langeveld diartikan sebagai "kemampuan menentukan dirinya sendiri secara mandiri atas tanggungjawab sendiri".


Sebagai simpul kehiduapan, seorang anak tentunya hidup dalam berbagai situasi yang mengandung berbagai kemungkinan-kemungkinan. Oleh karena itu, ia (anak) selalu mendapatkan pengaruh  dari berbagai faktor, misalnya: rumah, sekolah, masyarakat secara luas, bahkan pengaruh alam sekitarnya.


Selain dari faktor internal dan eksternal yang selama ini dijelaskan alam berbagai macam proses pendidikan. Selain itu, hal yang dapat mempengaruhi perkembangan dan karakter peserta didik ialah bahan bacaan seperti  majalah, koran, atau buku-buku yang dibaca anak, film yang dilihatnya, kawan-kawan sepermainan, sawah, ladang atau laut yang mengelilinginya, semuanya berpengaruh terhadap perkembangannya.


Tetapi segala pengaruh tersebut walaupun bersifat positif dan konstruktif, tidak dapat disebut pendidikan. Bila ada pendapat bahwa segala pengaruh positif disebut pendidikan, pendapat itu dapat disebut "Panpedagogisme". Pendidikan dalam ilmu mendidik, hanya kita batasi pada pengaruh yang dengan sengaja diusahakan oleh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa; dan pengaruh tersebut harus bersifat positif dan konstruktif. 


Pada akhirnya, pendidikan dapat membentuk karakter bila mana segala macam aspek, konsep, dan tujuan pendidikan telah dijalankan dengan matang, serta kedua pihak (pendidik dan peserta didik) dapat melakukan komunikasi searah, saling memberi-menerima hal yang sama-sama memilki sisi positif agar  mampu membentuk karakter terbaik dari dalam diri setiap manusia.




Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.