Iklan

Republiknews
Selasa, 20 Juni 2023, Juni 20, 2023 WIB
Last Updated 2023-06-20T05:49:41Z
ManggaraiNTT

Dampak Teknologi Digital pada Kesehatan Mental: Menimbang Antara Kemajuan dan Tantangan"

St Paulus ruteng
Stanislaus Alan Hardino, Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Unika Santu Paulus Ruteng 

Republiknews.com-Teknologi digital telah membawa transformasi besar dalam cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Namun, seiring dengan manfaatnya, kita juga harus mempertimbangkan dampaknya pada kesehatan mental kita. 


Era digital telah menciptakan lingkungan yang konstan, di mana kita terhubung secara terus-menerus dan terpapar informasi yang tak terbatas. 


Hal ini dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan mental kita. Salah satu dampak negatif teknologi digital adalah adanya kecanduan media sosial dan perangkat mobile. Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial dapat memicu perasaan tidak puas dengan diri sendiri, perbandingan sosial yang tidak sehat, dan tekanan untuk selalu terlihat sempurna.


 Selain itu, kecanduan terhadap perangkat mobile juga dapat mengganggu tidur, mengurangi interaksi sosial langsung, dan meningkatkan tingkat kecemasan.



Dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul penelitian yang mengaitkan penggunaan media sosial dengan peningkatan kecemasan, depresi, dan perasaan kesepian. Sebuah studi menemukan bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan di media sosial, semakin rendah kepuasan hidup yang dirasakan oleh individu. 


Efek negatif ini disebabkan oleh perbandingan sosial yang tidak sehat dengan orang lain, kurangnya interaksi sosial yang nyata, dan dorongan untuk mendapatkan validasi dari jumlah "like" atau "followers". 


Namun, kita juga tidak bisa mengabaikan manfaat teknologi digital dalam mendukung kesehatan mental. Aplikasi kesehatan mental, forum online, dan layanan dukungan dapat membantu individu dalam mencari informasi, dukungan, dan saran untuk mengatasi masalah kesehatan mental. 


Misalnya, seseorang yang menderita gangguan kecemasan dapat menemukan komunitas online yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman. Teknologi juga memungkinkan akses lebih mudah ke terapi online, yang dapat membantu individu yang sulit mengakses bantuan kesehatan mental secara langsung.


Namun, perlu dicatat bahwa terlalu banyak ketergantungan pada teknologi digital juga dapat menghalangi kemampuan kita untuk mengembangkan keterampilan sosial, belajar memahami emosi diri, dan mengelola stres secara efektif. Penting bagi kita untuk menemukan keseimbangan yang sehat antara penggunaan teknologi digital dan kesehatan mental. 


Pentingnya pendidikan mengenai kesehatan mental digital juga tidak boleh diabaikan. Dalam dunia yang terus terhubung secara digital, individu perlu diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali tanda-tanda kelebihan penggunaan teknologi dan mengambil tindakan yang tepat. 


Pendidikan harus memasukkan topik seperti penggunaan yang bertanggung jawab, pemahaman akan risiko dan konsekuensi



Penulis: Stanislaus Alan Hardino 

Mahasiswa Program Studi Tehnik Sipil 

UNIKA SANTU PAULUS RUTENG