![]() |
Foto sumber: merdeka.com |
Pemerintah Israel kemarin mengumumkan larangan masuk bagi pelancong berpaspor Indonesia sebagai bentuk balasan atas keputusan pemerintah Indonesia yang menangguhkan visa warga Negeri Bintang Daud.
Indonesia sendiri mengeluarkan keputusan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang dibantai oleh pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza pekan lalu.
Berita terkait : Mulai 9 Juni 2018 Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel
Namun, aksi balasan ini rupanya sudah diperkirakan oleh pihak Indonesia. Sebab, pemerintah tahu bahwa setiap negara memiliki kebijakan tersendiri khususnya mengenai aturan imigrasi.
"Kita tahu mengenai langkah tersebut, tetapi kita juga harus memaklumi bahwa setiap negara memiliki kebijakan masing-masing terkait pemberian fasilitas visa. Mau memberikan atau tidak," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, di Kementerian Luar Negeri, Kamis (31/5).
Meski langkah Israel dapat diprediksi, namun ada dampak yang dihasilkan dari aksi pelarangan ini. Bulan-bulan ini adalah waktu kaum Nasrani untuk berziarah ke Yerusalem.
Sejumlah tour Muslim pun memasukkan Yerusalem dan mengunjungi Masjid Al-Aqso dalam paket wisata religi. Biasanya satu paket dengan Mesir dan Yordania.
Sebenarnya terkait hal itu sudah disampaikan oleh menteri agama. Namun yang pasti ada aturan internasional yang mengatur hal tersebut," pungkas Fachir.
Republiknews.com/ Said