GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Ketua FORMAPP Desak Kapolri dan Kapolda NTT Copot Kapolres Mabar dan Kasat Intelkam Mabar

Ketua FORMAPP, Mabar Rafael Todowela . /Foto: Nestor Madi


Labuan Bajo, RepublikNews - Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata (FORMAPP)  Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mendesak Kapolri agar segera mencopot Kapolres Manggarai Barat dan juga Kasat Intelkam Polres Manggarai Barat.


Pernyataan itu disampaikan ketua FORMAPP Mabar Rafael Todowela dalam press rilis yang diterima media ini usai menerima perlakuan tidak menyenangkan dari Kasat Intelkam Polres Manggarai Barat pada Selasa (12/07/2022) di ruang kerja Kasat Intelkam Polres Manggarai Barat.


Kepada media pada Rabu (13/07/2022), Rafael menjelaskan, dirinya diusir oleh Markus Frediriko sebagai Kasat Intelkam saat memberikan surat pemberitahuan aksi menolak Kenaikan Tiket Masuk Ke Taman Nasional Komodo (TNK).


Menurut Rafael, dirinya diusir lantas menyampaikan untuk tetap melakukan aksi demonstrasi besar-besaran bersama Masyarakat dan ke-14 Asosiasi Pelaku pariwisata pada tanggal 18-30 Juli 2022 mendatang sesuai jadwal yang ditetapkannya itu.


Saat diskusi berlangsung, terang Rafael, Kasat Intelkam seakan menghalangi niatnya untuk melakukan aksi demonstrasi dalam penolakan kenaikan tiket itu, alasannya yaitu dapat menganggu kenyamanan saat Presiden RI, Joko Widodo berkunjung di Labuan Bajo pada Juli mendatang.


Dirinya juga menyebutkan bahwa tindakan Kasat Intelkam Polres Mabar telah menyimpang dan gagal paham dalam memahami amanat UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum.


“Kami hanya menyampaikan surat pemberitahuan bukan surat ijin. Wajib secara hukumnya Polres Mabar tetap melakukan pengamanan saat aksi tersebut dan tidak membedakan pengamanan saat masyarakat aksi dengan kunjungan Presiden Joko Widodo," kata Rafael.


"Ia mengusir saya dari ruangan kerjanya karena tidak ikut kemauan dia (Kasat Intelkam)," tambahnya.


"kamu keluar dari ruangan saya," ujar Rafael mengutip apa yang disampaikan Markus.


Bagi FORMAPP, tindakan yang dilakukan Markus merupakan bentuk tindakan arogansi dari penegak hukum terhadap masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dimuka umum.


Oleh karena itu, FORMAPP mendesak kepada Kapolri, Kapolda NTT agar mencopot Kasat Intelkam Polres Mabar yang arogansi terhadap masyarakat sehingga tidak menunjukkan presisi dalam tugas Polri yakni Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan serta mengayomi dan melindungi masyarakat.


"Kapolres juga harus dicopot, karena Ia bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya yang tidak memahami regulasi. Copot itu Kapolres Felli," tegas Rafael.


"Saat ini kami sedang berkordinasi dengan beberapa pihak agar menyampaikan surat kami kepada Kapolri, Kapolda dan Komisi Hukum DPR RI," terangnya.


Sementara Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto saat di konfirmasi via pesan Whatsapp pada Rabu 13 Juli 2022 mengatakan"Alhamdulilah biar orang lain yang ganti saya. Gak usah press rilis,tunggu sertijabnya. Saya mau urus yang lain", tutupnya


Nestor Madi

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.