MABAR, Republiknews.com-Romo Inosensius Sutam bersama Mahasiswa KKN unika Santu PAULUS Melaksanakan interaksi Budaya di rumah adat Karot Desa Orong, Jumaat (19/08/2022).
Kegiatan interaksi Budaya itu diikuti oleh kepala desa Orong dan beberapa tokoh adat kampung Karot sebagai narasumber.
Kegiatan interaksi budaya itu bertujuan untuk menggali makna di balik ritus adat Manggarai dan sejarah dari kampung karot.
Dosen pembimbing Romo Indosensius Sutam dan mahasiswa KKN diterima secara adat di rumah adat (Gendang) karot desa Orong.
Tepat pukul 13:00 Romo Ino mulai melemparkan pertanyaan kepada tokoh adat mengenai sejarah dari kampung karot.
Sebagai Tokoh adat, mereka menjelaskan secara detail mengenai asal usul kampung karot itu kepada Romo Ino dan mahasiswa KKN unika Santu Paulus Ruteng.
Pertanyaan demi pertanyaan dari Romo Inosensius sutam dilontarkan kepada tokoh adat kampung Karot untuk menggali informasi mengenai ritus adat yang ada di kampung Karot desa Orong.
Sebagai tokoh adat mereka pun menjelaskan secara detail mengenai ritus adat yang ada di kampung Karot desa Orong tersebut.
Adapun yang ditanyakan oleh Romo Ino bersama mahasiswa KKN kepada tokoh adat kampung Karot sebagai narasumber, yaitu: Suku dari Kampung Karot, pembagian lingko, asal usul kampung Karot, ritus-ritus adat, istilah istilah yang dipakai Manggarai, asal usul nama Nusa lale, jenis-jenis permainan tradisional Manggarai yang ada di Kampung Karot, jenis-jenis dere (lagu), kerajinan Tangan, dan juga ritus acara Ras Wae Raping dalam adat Manggarai.
Tokoh adat kampung Karot pun menjawab dan menjelaskan secara rinci dari berbagai pertanyaan tersebut. Bukan hanya menjelaskan merekapun memperagakan/mempraktekkan bagaimana cara tudak/Torok saat acara dilaksanakan.
Kegiatan interaksi Budaya itu berjalan kurang lebih selama 3 jam. Kegiatan itu pun berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana
Penulis:Toni Gahung, Mahasiswa UNIKA SANTU PAULUS RUTENG, Prodi pendidikan Matematika
Nestor Madi