GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Munculnya Tukang Protes Pada Orang Yang Berbusana Ulama

Ilustrasi


Republiknews.com – Maraknya Tukang Prostes yang bermunculan terkait memprotes kepada sejumlah orang yang berbusana Ulama semakin menjamur.


Hal tersebut tidak lepas dari Agama dikarenakan mereka yang mengklaim diri sebagai seorang Muslim sejati yang notabene mengaku sebagai Ulama melakukan praktek keilmuan dengan munggunakan cara-cara yang dilakukan oleh perdukunan serta Sulap, Oleh karena hal tersebut maka bermunculah para tukang protes yang memang mumpuni dibidang tersebut.


Yang menjadi pertanyaan apakah mereka para tukang protes tersebut salah ? jawabannya mereka sebetulnya tidak bersalah, karena apa yang dilakukan orang yang berbusana Ulama tersebut bukanlah Ilmu sejati yang diajarkan didalam Al qur’an sehingga mereka yang mumpuni dbidang Ilmu yang diekspos oleh orang yang berbusana ulama langsung mendapatkan kecaman oleh orang yang mempelajari Ilmu Sulap tersebut. 


Anehnya orang yang menggunakan busana Ulama ini tak segan-segan mengucapkan asma Allah pada saat melakukan aksinya yang seolah-olah mereka adalah orang sakti yang memiliki kemampuan supranatural.


Apakah didalam Islam Ilmu keghaiban semacam Sulap tidaka ada ? jawabnya ada, karena yang melakukan kemampuan tersebut bukanlah orang sembarangan dihadapan Allah akan tetapi mereka adalah orang yang istimewa yang bila mereka meminta kepada Allah pasti akan segera dikabulkan.


Mereka tidak ditunjuk dengan tangan, tidak ada yang mengetahui siapa dan dimana mereka berada, mereka juga tidak membuat video (Konten) didunia maya untuk menyebarkan kepada manusia apa yang mereka bisa lakukan, mereka sangat tersembunyi dari kalangan manusia. Siapakah mereka ? perhatikan Firman Allah dibawa ini


Qs : Yunus Ayat 62

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya :

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Firman Allah diatas inilah yang menjelaskan kepada kita bahwasannya mereka adalah Para Wali Allah, karena hanya merekalah yang tidak pernah merasa khawatir dan sedih hati disaat manusia merasakan kesediahan hati serta khawatir, mereka sangat mampu melakukan sesuatu diluar nalar manusia yang bukan merupakan sulap degan pertolongan Allah.


Qs : Yunus Ayat 63

الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

Artinya :

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.


Firman Allah yang kedua menjelaskan bahwasannya mereka para Wali Allah adalah orang-orang yang senantiasa beriman kepada Allah serta bertaqwa kepada Allah, Ketaqwaan adalah orang-orang yang senantiasa mendapatkan bimbingan Ilmu dari Allah, mereka mendapatkan pengajaran langsung dari Sisi Allah berupa jalan menuju kewalian tersebut, mereka menjadi muridnya Allah Swt. Untuk jelasnya akan dikemukakan satu buah firman Allah.

 

QS : Al Baqarah Ayat 282 

وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya :

Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


Kalimat ini sangat jelas khusus pada kalimat “bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu;” orang bertaqwa mendapatkan pengajaran langsung dari Allah dengan kata lain mereka menjadi Muridnya Allah. Sehingga hanya merekalah yang mempu membuktikan kepada manusia tentang keilmuan sejati yang menyangkut keghaiban dengan berbagai ragam keanehan seperti sulap. Tetapi bukanlah Sulap.


Keilmuan semacam apakah yang ada pada mereka para wali Allah serta bagaimana mekanisme terjadinya Ilmu tersebut?


Qs : Asyura Ayat 52

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya :

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu Nur, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.


Firman Allah inilah yang menjelaskan mekanisme terjadinya Ilmu tersebut didalam Qalbunya orang yang benar-benar Alim disisi Allah (Ulama Sejati). Perhatikan khusus pada kalimat “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh (Al Quran)” Ruhnya Alqur’an tersebut diturunkan Allah kedalam Hati Para Ulama Sejati. Kemudian kalimat “tetapi Kami menjadikan Al Quran itu Nur,” kalimat ini juga jelas pada hakikatnya sejatinya Alqur’an adalah berbentuk Nur serta Ruh maksudnya dari kalimat NUR dan RUH Al Qur’an adalah Kehidupan yang memiliki kemampuan Panca Indera. Sehingga bila NUR dan RUH Al qur’an diturunkan Allah kedalam Hati Manusia maka orang tersebut daya Inderanya akan mendapatkan kemampan yang luar biasa sehingga Inderanya mampu menembus sampai ke Alam Mukarobun. Sehingga tidak mengherankan bila mereka mampu melakukan hal-hal yang diluar jangkauan nalar manusia biasa. Untuk jelasnya silahkan perhatikan firman Allah tersebut dibawa ini.


Qs : Al Ankabut Ayat 49

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Artinya :

Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.


Firman Allah inilah yang menelaskan kepada Kita Bahwa Ilmu Sejati yang ada pada para wali Allah adalah turunya Ruh serta Nur Alqur’an kedalam Qalbu mereka. 


Untuk mengakhiri tulisan ini akan kami sodorkan sebuah Hadits Qudtsi


Hadits :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ

Artinya :

Dari Abi Hurairah dia berkata Rasulullah bersabda : sesungguhnya Allah berfiman (dalam Hadits Qudsi) Barangsiapa memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya dan tidaklah mendekat hamba-Ku kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai dari (ibadah)  yang Aku fardhukan (wajibkan) kepadanya, dan tetaplah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan amalan nawafil (sunnah) hingga Aku mencintainya, jika Aku telah mencintainya Aku menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar, dan penglihatannya yang dengannya dia melihat, dan tangannya yang dengannya dia memegang/menindak/mencengkram, dan kakinya yang dengannya dia berjalan, dan jika dia meminta pada-Ku sungguh Aku benar-benar akan memberikannya dan jika dia minta perlindungan pada-Ku sungguh Aku benar-benar melindunginya dan tiada mondar mandir-Ku pada sesuatu Aku-lah yang melakukannya, mondar mandir-Ku dari seorang mukmin yang membenci kematian dan Aku membenci pertemuannya. (Ahmad 24997 Musnad Al Anshor, Bukhari 6021 Ar Riqaq – Tawadhu)


Hadits qudtsy diatas inilah yang menjelaskan kepada kita bahwasannya apa yang diminta oleh para Wali pasti akan dikabulkan oleh Allah Swt, sehingga mereka mampu melakukan sesuatu hal yang aneh diluar nalar manusia bukan Sulap. (Talia)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.