GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Aksi Demonstran Menuntut Tindakan Pemukulan Mahasiswa oleh Oknum Dosen UNPATTI Ambon

 


Republiknews.com, Ambon - Puluhan Mahasiswa  mendatangi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti Ambon, menyuarakan tindakan pemukulan dosen terhadap salah satu mahasiswa asal Program Studi Pendidikan Ekonomi. 


Dalam aksi tersebut, teriakan seorang orator kepada pihak Kampus Unpatti Ambon untuk secepatnya mengusut dan memberi sanksi kepada dosen yang melakukan tindakan premanisme terhadap korban Salim Souwakil (Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi). 


 Zakaria lesilawang  sebagai korlap pada aksi demonstrasi meneriakan bahwa kampus sebagai proses penyadaran dan perbaikan akhlak harusnya mencerminkan sikap tauladan bagi semua orang bukan mencerminkan tindakan kekerasan atau tindakan premanisme kepada orang yang di anggap lemah.


Usai aksi di depan Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unpatti Ambon, massa aksi langsung bergegas menuju Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon untuk meminta pihak Fakultas agar mengambil langkah penyelesaiaan, 


Aksi berjalan selama beberapa menit dan para demonstran meminta pihak Fakultas untuk meyelesaikan tindakan premanisme yang dilakukan oknum dosen Prodi Pendidikan Ekonomi terhadap korban Mahasiswa SS. 


Para demonstran sempat dihadang oleh keamanan Kampus (Sekority) karena disangka aksi tersebuat untuk menyuarakan kenaikan harga BBM, 


Namun para pendemo meneriakan bahwa aksi ini bukan untuk menyuarakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) teriakan para pendemo "ini bukan BBM, ini bukan BBM", berkali-kali 


Keamanan kampus pun membiarkan para pendemo untuk menyampaikan tuntutan mereka, demo usai setelah para masa di temui oleh pihak Fakultas di depan Gedung Fakultas FKIP Unpatti Ambon. 


Amjad Salong, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon (WD III FKIP Unpatti) menyampaikan, bahwa pihak Fakultas akan menindak lanjuti tuntutan dari pihak korban dan aspirasi para pendemo, terkait dugaan pemukulan oknum dosen kepada mahasiswa, terang Salong saat di wawancarai wartawan Republiknews.com selasa, 20 september 2022.


Salong pun menjelaskan bahwa " kita harus mengambil langkah bijak sesuai kode etik perguruan tinggi dan pihak Fakultas akan menunggu laporan TIM  terkait kasus tersebut dan Dekan sedang membuat Surat Keputusan (SK) TIM untuk menggali informasi serta memintai keterangan dari pelaku maupun korban setelah itu akan di putuskan berdasarkan kode etik dan tentu putusan itu berdasarkan kategori sanksi.  Apakah kasus ini dalam kategori sanksi ringan, sedang atau berat maka putusan itu di putus sesuai kode etik perguruan tinggi dan sanksi yang dilakukan".  Tutup WD III FKIP Unpatti Kepada Wartawan Republiknews.com 


Setelah itu penjelasan salah seorang peserta aksi demonstran, yakni Arjun Jumaat Booy menjelaskan bahwa mereka selaku pihak korban dalam kasus pemukulan oknum dosen  pendidikan ekonomi terhadap saudara SS mahasiswa pendidikan ekonomi Unpatti Ambon dan tindakan itu dilakukan oleh dosen asal prodi pendidikan ekonomi FW, Booy sangat bersyukur karena masalah itu sudah di konfirmasi oleh pihak Fakultas untuk melakukan proses berdasarkan tuntutan masa aksi. 


Booy berharap " kampus Unpatti dan Deakan FKIP secepatnya memberi sanksi kepada oknum dosen yang telah melakukan tindakan kekerasan atau tindakan premanisme kepada mahasiswa tersebut, dirinya berharap pihak kampus Unpatti memberi sanksi yang setimpal dan harus di pecat dosen yang bertindak Amoral itu". Tutup Booy


Sahril Hitimala

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.