GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

BAKORNAL LEMI PB HMI MENYEBUT ADA MAFIA DI TUBUH BULOG ATAS KEHILANGAN 500 TON BERAS DI GUDANG

SINGKIRKAN MAFIA-MAFIA PANGAN DI INDONESIA DAN TANGKAP MAFIA-MAFIA YANG BERSEMBUNYI DI BALIK TEMBOK SISTEM PEMERINTAHAN. SUDIRMAN HASYIM (DIREKTUR EKSEKUTIF LEMI PB HMI)


Republiknews.com, Ekonomi - Mafia pangan masih terus berkeliaran hingga saat ini, bahkan tetap memilki kekuasaan. Kehadiran mafia pangan tersebut menjadi parasit bagi system tata kelola pangan di Indonesia, karena bukan hanya merugikan konsumen namun juga petani. 


Dunia saat ini memiliki ketakutan besar pasca Pandemi Covi-19 yang melanda semua negara tanpa terkecuali, pasca pandemic Virus banyak negara-negara dunia mengalami resesi besar-besar bahkan beberapa negara rakyatnya mengalami kelaparan akibat kekurangan pasukan bahan makanan, 


seperti Sri Langka beberapa bulan sebelumnya sangat menggemparkan dunia di media-media TV, dan media Online, selain Sri Langka seperti di Korea Utara dan Ingris di akhir bulan Agustus kemarin sempat menghebokan dunia akibat kekurangan pasokan makan (kekurangan pangan).


Dunia saat ini sibuk memikirkan cara agar menghindari resesi yang di prediksi akan terjadi di tahun 2023 mendatang dan akan terjadi krisis pangan internasional, 


berita tersebut sempat di sampaikan oleh Pemerintah Indonesia yakni Presiden RI Bapak Ir. Jokowidodo di saat rapat bersama Kabinet Indonesia Maju. 


Presiden menegaskan agar kurangi Ekspor dan masyarakan segera membudidaya pangan lokal. Artinya presiden memiliki pirasat buruk terhadap keadaan ekonomi dan pasokan kebutuhan makanan di negara Indonesia pada masa mendatang. 


Namun kehilangan 500 Ton Beras di Gudang menjadi misteri bahkan sampai saat ini, oleh sebab itu kami Pengurus BAKORNAS LEMI PB HMI meminta dan menuntut agar segerah membongkar kasus di balik kehilangan 500 Ton Beras di Gudang Bulog yang belum diketahui pasti kemana menghilang beras di Gudang tersebut.


Menurut Direktur Eksekutif Badan Koordinasi Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam Pengurus Besar Mahasiswa Islam, Sudirman Hasyim Direktur Eksekutif  BAKORNAS LEMI PB HMI menilai bahwa " tidak mungkin daerah memiliki keberanian untuk mengeluarkan beras dengan jumlah sebesar itu tanpa ada koordinasi dengan Pusat, sehingga 500 Ton beras bisa keluar dari gudang tanpa ada pertanggungjawaban daerah kepada pusat".  Ungkapnya


Sementara menurut Direktur Ekonomi Digital BAKORNAS LEMI PB HMI, Kadri Hitimala, menambahkan bahwa "  system koordinasi yang massif dilakukan oleh daerah dan pusat sehingga 500 Ton Beras di Gudang dapat dikeluarkan tanpa ada pertanggung jawab oleh daerah kepada pusat dan hal ini terlihat saat pusat hanya membiarkan tanpa meminta pertanggung jawaban daerah". Tutupnya.


 Buwas, sapaannya mengatakan, hilangnya beras tersebut lantaran dipinjam oleh Kepala Bulog di daerahnya itu kepada mitra swasta.


" Jadi 500 ton itu ini akan baru kita pinjamkan. Diambil, keterangan dari internal kita katanya, ini dipinjamkan". ujarnya. 


Lebih lanjut Buwas mengatakan, kasus tersebut masih terus diperiksa oleh Tim internalnya.


"Apa pun namanya itu ada pertanggung jawaban secara hukum. Kalau dipinjamkan itu harus segerah di kembalikan yang 500 Ton itu, saat ini sedang ditangani internal kita. tapi kita sudah menyiapak untuk ditangani secara Hukum Pidana itu".  ungkap Buwas. 


Sebelumnya, ratusan Ton Beras di gudang Bulog, kerusuhan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinram, Sulawesi selatan di duga Raib.


Pimpinan wilayah Perum Bulog Sulselbar, Bahtiar As, melakukan investasi terkait raibnya 500 Ton Beras di Gudang itu. 


Menurut hasil investigasi internal Bulog, Sulselbar, pimpinan cabang pembantu Bulog Pinrang dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, merupakan dua orang yang paling bertanggung jawab atas raibnya beras 500 Ton di gudang Bittoeng, kabupaten Pinrang. 


500 ton beras hilang di gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan adalah kejahatan yang teroganisir ditubuh perum Bulog. 


Olehnya itu kami BAKORNAS LEMI PB HMI Meminta Budi Waseso mempertanggung jawabkan hilangnya 500 Ton Beras di gudang Bulog Bittoeng 


Kami meminta Kepolisian segerah ungkap dan tangkap dalang mafia beras (Pangan) tersebut.


 


(Sahril)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.