Republiknews.com, SBB - Maluku Memiliki luas wilayah perairan, bertaburan pulau-pulau yang karakteristik budaya masing masing. Salah satu Dusun yang berdiam di Negeri Kawa kabupaten Seram Bagian Barat. Masyarakat Patinia pencaharian yang sangat dianggap yaitu nelayan.
Masyarakat memanfaatkan daerah pesisir untuk mencukupi kehidupan mereka. Ada salah satu aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat pesisir yaitu bameti.
Bameti adalah kegiatan memungut kerang-kerangan (gleaning shellfish) dan udang saat air laut surut “meti” dan pada saat bulan gelap.
Tradisi ini cukup terkenal pada masyarakat pesisir. Bameti dalam bahasa Buano “Auna”.
Auna merupakan Bahasa Daerah dari Negeri Buano yang Selalu dipakai oleh masyarakat Patinea, Karena masyarakat Patinea 99%Berasal dari Negeri Buano sehingga Bahasa Daerah Negeri Buano sampai saat inipun tidak dilupakan.
Bameti merupakan tradisi kuno perikanan tangkap yang hanya menggunakan tangkapan tangan (hand capture) yang masih dipraktekkan hingga waktu sekarang ini.
Tradisi yang hadir dalam beradaptasi dengan karakteristik wilayah pesisir yang memiliki kontur batimetri yang datar menjorok ke laut, awalnya dilakukan ketika masyarakat belum mengenal alat tangkap ikan.
Tradisi ini tidak membutuhkan keahlian khusus, serta peralatan penangkapan. Biasanya bameti hanya dilakukan masyarakat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, atau dalam artian bukan mata pencaharian utama seperti nelayan yang keseluruhan hidupnya tergantung pada hasil laut.
Bameti lebih pada aktivitas bersama keluarga di waktu luang, serta waktu masyarakat kampung di lokasi yang sama.
Terkadang, bameti dilakukan masyarakat untuk bersantai bersama keluarga Besar, dimana hasil tangkapan akan dimasak, serta dikonsumsi di pinggir pantai.
Amin Rais