IDI RAYEUK, Republiknews.com - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh Timur periode 2019-2024, mengambil sikap untuk bubar masal dari pengurus partai. Hal itu disebabkan, pengurus kecewa terhadap keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP yang mendiskriminasi kadernya sendiri.
"Kami mengambil sikap untuk bubar dari pengurus, sekian lama kami bersama partai ini tidak berarti, keputusan yang diambil DPP membuat pengurus kecewa, sebelumnya kami telah mengusung salah satu kader terbaik untuk menjadi ketua, tetapi DPP sendiri mengambil keputusan yang menjadi ketua bukan kader dari partainya sendiri, namun Surat Kerja (SK) yang keluar bukan dari kader partai," kata Mauzir mantan Sekretaris DPC-PDIP Aceh Timur kepada Aceh Online, di Kantor DPC-PDIP, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Sabtu (11/3/2023).
Rasa kekecewaan itu, lanjut Mauzir, karena perjuangan pengurus di partai ini sangat berat, banyak yang sudah kami korbankan dalam mempertahankan partai ini, sekian lama kami perjuangkan hanya sia-sia.
"Apa yang kami perjuangkan tidak berarti, kami sangat kecewa terhadap keputusan ini, yang justru kader dari partai yang menjadi ketua, bukan dari luar kader partai sendiri," tegas Mauzir.
Sebelum pengurus mengambil sikap tersebut, pihaknya telah melakukan musyawarah dengan seluruh kader PDIP di Aceh Timur untuk mempertimbangkan masalah ini.
"Jadi pada hari ini, kami sudah terlepas dari pengurus partai, maka berakhir segala tugas, dan tanggung jawab kami sebagai pengurus DPC-PDIP Aceh Timur," tutup Mauzir.
Teks foto: Mantan Pengurus DPC-PDIP Aceh Timur, memperlihatkan surat pengunduran diri, di kantor DPC-PDIP, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Sabtu (11/3/2023).