GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Sisihkan Uang Pribadi, Bripka Syamsuddin Bangun sekolah Gratis di Manggarai

Bripka Syamsuddin berpose di YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG.(Foto : Nestor Madi)

Ruteng, Republiknews.com-
Syamsuddin Seorang Polisi berpangkat Bripka di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur Sisihkan Uang Gaji dan Gade Sertifikat Rumah bangun sekolah gratis untuk Pendidikan Usia Dini dan Sekolah Dasar.


Sekolah Gratis Ini di didirikan atas keprihatinan Bripka Syamsuddin dan Istrinya terhadap dunia pendidikan khususnya masyarakat ekonomi lemah.


"Sekolah Gratis Ini di didirikan atas keprihatinan saya dan Istri terhadap dunia pendidikan khususnya masyarakat ekonomi lemah. akan kami gratiskan intinya mereka mau sekolah saja anaknya.itu motivasinya saya awalnya," kata Bripka Syamsuddin Kepada Media ini di kantor YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG pada, Rabu 8 November 2023 pukul 15.00 WITA.


Bripka Syamsuddin menjelaskan bahwa lembaga yang dibangunnya ini sudah memiliki NPSN Atau Nomor Pokok Sekolah Nasional dengan akta notaris: TAN INGGRIANI MOCHTAR S.H dan No. 06 tanggal 28 September 2019.


Lanjut Bripka Syamsuddin mengatakan YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG telah terdaftar pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, NO. AHU-0014620.AH.01.04 TAHUN 2019.


Hingga kini Ungkap Bripka Syamsuddin, jumlah animo muridnya sudah lumayan banyak yang menempuh pendidikan di RAUDHATUL ATHFAL (RA) DEEN ASSALAM RUTENG tercatat sekitar 84 anak yang ada di sini dan sudah 3 kali kita lakukan wisuda untuk anak-anak.


Kalau untuk TKnya saat ini Jelas Bripka Syamsuddin, sudah ada bantuan namanya dana BOP yang namanya sekolah kalau ijin operasionalnya keluar berarti selama 2 tahun pembiayaan itu ada pada pemilik yayasan itu sendiri setelah 3 tahun baru ada yang namanya BOS.


"Yang masih jadi PR buat saya dan istri ijin tanah TKnya karena tidak bisa SD maupun TK itu ditempatkan satu karena tanahnya kecil, masih berpikir tentang yg ini tapi bersyukur juga karena yang pemilik tanah ini masih dalam jangka 10 tahun dia kasih kontrak," terang Bripka Syamsuddin.


Tujuan mendirikan RAUDHATUL ATHFAL (RA) DEEN ASSALAM RUTENG ini jelas Bripka Syamsuddin, Ikut mencerdaskan anak bangsa secara aktif membentuk dan mengoptimalkan potensi anak menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berakhlak serta cinta tanah air, dengan moto: Ilmu Kudapat, Syurga Ku Raih.


Visi, Misi RAUDHATUL ATHFAL (RA) DEEN ASSALAM RUTENG


VISI:

" Terwujudnya sumberdaya yang BERBUDI LUHUR dan BERAKHLAK MULIA"


MISI:

Beriman, bertaqwa dan berperilaku islami serta berakhlaqul Karimah dalam pembiasaan perilaku sehari-hari.


Edukasi yang harmonis dalam lingkungan sekolah yang nyaman (Green School).


Raih prestasi akademik dan non akademik dalam menggali potensi peserta didik.


Berbasis lingkungan dalam menerapkan PAIKEM (Pembelajaran yang aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).


Utamakan mutu dalam pembelajaran.

Mengelola lembaga yang Efektif, Transparan dan Akuntabel.


Inspiratif membangun generasi manfaat dan meletakan dasar-dasar kemandirian.


ASAL MULA BERDIRINYA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG


Bripka Syamsuddin mengisahkan awal mula berdirinya YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG dari dana pribadi. Yayasan ini didirikan pada tahun 2019.


Waktu awal disini saya dan istri kredit di bank, kemudian tidak cukup kami punya gaji, lalu kami lanjutkan dengan kredit remon. Kredit remon juga tidak cukup akhirnya sertifikat rumah juga masuk kedalam bank.


"Remon, gaji dan sertifikat rumah saya pertaruhkan semua di bank. sehingga untuk sementara kalau dihitung-hitung gajinya saya sisanya hanya 200 ribu saja dengan proses pembangunan yang ada sekarang. intinya semua anak-anak yang ekonominya lemah kami gratiskan sekolahnya tampa bayar sepeserpun, untuk gaji guru pada tahun 2019, 2020, 2021 kami gunakan anggaran pribadi," ucap Bripka Syamsuddin.


Dikatakan Polisi Bripka Syamsuddin, saya dan istri bangun YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG ini termotivasi dari masyarakat yang berekonomi lemah atau masyarakat yang tidak mampu untuk membiayai anaknya untuk sekolah.


Bripka Syamsuddin menyadari membuat dan mengoperasikan yayasan tidaklah mudah, terutama dari segi finansial. Alhasil, ia menyisihkan gaji dan mengajukan pinjaman ke bank demi bisa mewujudkan pendidikan gratis bagi anak-anak yang ingin bersekolah.


Seiring berjalannya waktu, yayasan yang ia dirikan mulai berkembang. Banyak wali murid yang memberikan amanah dan memercayakan anaknya menempuh pendidikan di YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM FII SABILILLAH RUTENG.


Meski harus merogoh kocek pribadi yang kian dalam, Bripka Syamsuddin tak mengapa, justru merasa senang dan tenang. Apalagi saat teman ataupun keluarga ingin berdonasi. Namun ia enggan menerima bantuan uang tunai, ia meminta donatur memberikan bantuan barang atau fasilitas yang bisa langsung digunakan atau langsung dipakai.


"Ya tidak bisa terkira kalau habis banyak (biaya), tapi namanya berkah ya alhamdulillah, dan orang lebih percaya, kalau ada orang mau menyumbang saya tidak mau uang, tapi fasilitas yang bisa dimanfaatkan, apalagi barangnya bisa langsung dipakai, misalnya semen, pasir, besi, mainan, buku, tas, sepatu, saya tidak melarang," ungkap Bripka Syamsuddin.


Bripka Syamsuddin berharap yayasannya benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan.


"Harapan saya baik SD maupun TK ini ada perhatian dari pemerintah dengan yang kita buat, minimal ada campur tangan pemerintah dalam hal ikut membangun mencerdaskan anak bangsa ini. karena memang  mencerdaskan anak bangsa itukan bukan perorangan tapi kewajiban kita bersama." ujar Bripka Syamsuddin.


Lanjut Bripka Syamsuddin mengatakan, Sekarang ini saya bangun untuk pendidikan sekolah dasar, sehingga anak-anak yang telah menempuh pendidikan di RAUDHATUL ATHFAL (RA) DEEN ASSALAM RUTENG ini lanjut ke jenjang sekolah dasar.


Bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) yang sementara dibangun tersebut kata Bripka Syamsuddin menggunakan uang pribadi.


Untuk gedung Sekolah Dasar, Kemarin kita naikan temboknya, masih kasar tahun depan sudah plester semua itu. Kami bangun lantai 2. Tapi jujur saja uluran tangan dari orang-orang sekitar juga ada teman-teman muslim yang lain ikut membantu semen, pasir, besi dll.


"kalau kami untuk sumbangan tidak menerima dalam bentuk uang, kami hanya terima dalam bentuk barang karena uang itu menimbulkan fitnah, kalau barangkan dia tidak menumbalkan fitnah karena kita langsung pakai," ujar Bripka Syamsuddin.


Ia sangat berharap ke depannya akan banyak pihak yang membantu perkembangan sekolah ini terutama untuk pembangunan gedung.



Nestor Madi


Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.