GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Tugu Kolonel Armo Wirjono Sangat Bersejarah bagi Masyarakat Kota Lubuklinggau "kecaman terhadap penghapusan sejarah oleh Pemkot Lubuklinggau"


Lubuklinggau, Republiknews.com
- Kota bersejarah yang menyimpan cerita perjuangan kemerdekaan, tercatat dengan pengorbanan berbagai pejuang yang gugur di medan pertempuran. Salah satu peristiwa bersejarah adalah ujicoba ledakan senjata sebagai persiapan perang kemerdekaan I di Lubuklinggau pada tahun 1948, yang menyebabkan kehilangan Kolonel Atmo Wirjono.


Untuk menghormati jasa-jasa pahlawan, nama Kolonel Atmo Wirjono diabadikan melalui Tugu Peringatan Pahlawan Nasional. Tugu ini dibangun bulan Nopember 1972 pada Jaman Bupati Muhtar Aman yang berdiri kokoh di samping Jalan Garuda, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, berdekatan dengan rel kereta api dan Rumah Sakit Dr. Sobirin.


Namun, ironisnya, dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-75, tugu yang seharusnya menjadi simbol penghargaan terhadap sejarah kemerdekaan tersebut dirubah namanya menjadi "Taman Bambu Runcing." Sebuah langkah yang mengundang pertanyaan tentang penghargaan terhadap warisan sejarah dan pengorbanan pahlawan.


Mengutip keterangan dari media masa oleh seorang sejarawan di Kota Lubuklinggau menyatakan ketidak setujuannya. Ia menilai hal tersebut merupakan penghapusan sejarah. “Jangan hanya melihat dipagar tugu seperti bambu runcing lalu namanya dirubah, mereka tidak bepikir diatas tugu ada tiga orang yang sedang memegang mortir, dan itulah Kolonel Atmo,” kata H. Swandi Sam kepada Linggauklik.com saat ditemui dirumahnya, Jumat (16/8/2020).


Tugu itu dibuat untuk memperingati peristiwa senjata buatan Kolonel Atmo, yang naasnya meledak dan membuat Kolonel Atmo meninggal. Jadi karena untuk meperingati kolonel Atmo monumennya dibangun disana. Sebenarnya Sewaktu senjata mortir Kolonel Atmo meledak, itu dulu lokasinya di Daerah Jalan Wiarakarya Talang Jawa atau Kecamatan Lubuklinggau Timur II. 


“Mungkin karena pagarnya bulat lalu seperti bambu runcing mungkin itu membuat taman bambu runcing, padahal tahun 2005 sudah diadakan renungan Suci mengingat kolonel Atmo yang gugur karena letupan senjata buatan sendiri. Saya tidak tahu kenapa namanya dirubah bambu runcing, baru itu, dan membuat saya berutuk (marah) terus,”jelasnya.


Dengan dirubahnya nama Tugu Kolonel Atmo membuat sejarawan Lubuklinggau ini merasa sakit hati, tetapi dia bingung ingin marah dengan siapa. “Apa pangkat Swandi, cuma bisa menceritakan sejarah saja, saya bukan pejabat, apo aku ni Sekda, apo aku ni Polisi,”ujarnya.


Alasannya monumen itu dibangun di Jalan Garuda karena pada tanggal 30 Desember 1945 secara bersamaam ada 63 orang pahlawan tak dikenal gugur dalam pertempuran dan dimakamkan di wilayah Tugu itu. “Kemudian baru dipindahkan ke taman makam Pahlawan, bersamaan dengan pahlawan lainnya,” ujarnya.


Sementara dari sumber lain di media masa TribunSumsel.com Kabid Penerangan Jalan Umum, Pemakaman dan Pertamanan (PJUPP) Disperkim Kota Lubuklinggau, Misno mengatakan, penamaan Taman Bambu Runcing itu karena Disperkim melihat ada wujud dan benda seperti bambu runcing. 


"Saat menamakan itu kami tidak punya referensi historis sejarah yang melatar belakangi yang katanya bukan itu (Taman Bambu Runcing), tapi kami tidak ada keterangan tentang yang lainnya," kata Misno pada wartawan, Jumat (18/9/2020).


Ia menuturkan, bila seandainya sebelum pengerjaan ada keterangan ataupun usulan dari ahli sejarah di Lubuklinggau memberikan masukan, bahwa, nama tugu itu Tugu Kolonel Atmo tentu tidak mungkin akan diubah.

"Jadi kami hanya membuat itu identik dengan apa yang ada di sana, kami lihat ada bambu runcing, dan juga selama ini kami belum mendengar jika namanya itu Tugu Kolonel Atmo, tidak pernah tersampaikan," ungkapya.


Dikesempatan lain, Koordinator Aliansi Pemuda Silampari Bersatu (APSB) Rona Almada, mengeluarkan kecaman tajam terhadap keputusan tersebut. Disperkim yang dinilainya tidak melakukan riset yang memadai sebelum mengganti nama tugu bersejarah ini. Ia menyoroti kurangnya kesigapan pihak berwenang


Dikesempatan lain, Koordinator Aliansi Pemuda Silampari Bersatu (APSB) Rona Almada, mengeluarkan kecaman tajam terhadap keputusan tersebut. Disperkim yang dinilainya tidak melakukan riset yang memadai sebelum mengganti nama tugu bersejarah ini. Ia menyoroti kurangnya kesigapan pihak berwenang dalam memahami makna dan nilai yang terkandung di balik Tugu Kolonel Atmo Wirjono. Menurutnya, perubahan tersebut mencerminkan kurangnya perhatian dan pemahaman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) terhadap nilai sejarah yang ada.


"Perubahan nama menjadi 'Taman Bambu Runcing' tanpa melibatkan masyarakat atau pihak terkait khususnya sejarawan secara lebih mendalam menciptakan kesan bahwa Disperkim tidak memiliki pemahaman yang memadai terhadap sejarah dan nilai-nilai nasionalisme yang terkandung di dalamnya," ungkap Rona Almada dalam sebuah pernyataan Sabtu, (25/11/2023).


Ia menambahkan bahwa sebagai instansi yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengelolaan ruang kota, Disperkim seharusnya memiliki kepekaan untuk menjaga dan mempertahankan identitas sejarah suatu daerah. Kritiknya juga terfokus pada kurangnya transparansi dan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aspek-aspek sejarah dan budaya.


"Dalam proyek-proyek sejarah seperti ini, Disperkim seharusnya lebih berhati-hati dan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten serta masyarakat yang memiliki kedekatan emosional dengan nuansa sejarah. Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menghormati warisan sejarah kita," tegasnya.


Kritik Rona Almada mencerminkan suara generasi muda yang prihatin terhadap potensi kehilangan nilai-nilai sejarah akibat keputusan yang kurang berkualitas. Sebagai pihak yang terlibat dalam aliansi pemuda, ia mendorong agar pemerintah setempat lebih memperhatikan partisipasi masyarakat dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan warisan sejarah.

(red/Hanapi)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.