Magetan, Republiknews.com – Dalam peningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan jantung, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sayidiman Magetan secara rutin menggelar senam jantung yang di ikuti berbagai kalangan, Kamis (22/2).
Senam yang dilaksanakan dilapangkan RSUD dr. Sayidiman ini juga melibatkan komunitas jantung di Magetan yang juga telah difasilitasi. ” Senam jantung ini merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh rumah sakit melibatkan komunitas jantung di Magetan yaitu komunitasnya bernama kajen, dilaksanakan setiap hari Jum’at pahing, jadi kurang lebih ya satu bulanan sekali. Untuk pelaksanaan di rumah sakit dr Sayidiman Magetan di lapangan depan farmasi jam 6.30 WIB sampai selesai, ” kata dr. Mochammad Ali Trihartanto, dokter spesialis jantung RSUD dr. Sayidiman Magetan.
Meskipun baru dilaksanakan dua kali, senam jantung ini diharapkan mampu meningkatkan kebugaran penderita penyakit jantung maupun masyarakat umum yang peduli kesehatan jantung. ” Melibatkan para anggota komunitas yang mana ini terdiri dari komunitas umum dan pasien di rumah sakit dr Sayidiman Magetan, sehingga akan berdampak untuk meningkatkan kebugaran sehingga diharapkan nanti kepada pasien dalam hal untuk berobat juga meningkat. Senamnya mengadopsi dari senam jantung yang sudah tersertifikasi sehingga akan mengikuti gerakan-gerakan tersebut, ” jelas dr. Mochammad Ali Trihartanto.
RSUD dr Sayidiman Magetan juga menyambut baik apabila ada masyarakat yang mau sukarela bergabung kedalam komunitas jantung Magetan sehingga bisa mendapatkan informasi terkait kesehatan jantung. ” Untuk umum bisa, utamanya kita merekrut dari klien rumah sakit yang pernah menderita sakit jantung, kalau ada masyarakat umum yang bergabung tentu kami akan semang hati untuk menerima, ” tambahan dokter spesialis jantung RSUD dr. Sayidiman Magetan.
Pihaknya menambah, saat ini RSUD dr. Sayidiman Magetan telah memiliki sejumlah alat untuk pelayanan kesehatan jantung. ” Yang terkait pelaksanaan fasilitas jantung sudah tersedia Ekokardiografi dan treadmill. Bisa semua usia (Ekokardiografi), ” pungkas dr. Mochammad Ali Trihartanto. (*)