Republiknews.com - Sulteng
Jumat(06/10/2018) - Dampak pasca gempa dan stunami yang diderita oleh masyarakat Sulteng, bebannya berangsur surut, meski proses evakuasi masih terus berlanjut. Berbagai pihak turut ambil bagian dalam upaya pemulihan di Sulteng.
Termasuk TNI dan Polri yang terus berupaya melakukan penyelamatan kepada para korban yang masih tertimbun lumpur
Informasi masyarakat setempat bahwa, penanganan medis untuk korban yang selamat langsung dibawa ke rumah sakit lapangan, serta 15 truk dan 1000 kantong mayat untuk korban meninggal, sedianya akan dimakamkan sesudah diidentifikasi
Selain itu, proses mempercepat pemulihan jaringan listrik dengan memperbaiki gardu induk di GLD Pamonang yang telah beroprasi, di Pertamina sendiri suplay BBM dan ELPIJI dipercepat yang kemudian diarahkan keterminal. Dan untuk Moutong dan Toli Toli, Pare pare, pendistribusian BBM dikawal oleh TNI dan POLRI.
Dapur umum telah beroprasi di 9 lokasi, dan semua bantuan logistik di kerahkan ke pengungsi dan dibagi disetiap lokasi, yang datang melalui darat dan pelabuhan laut juga dikawal oleh TNI dan POLRI
Dan juga agar mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi, telah beroprasi 1.728 BTS di Sulawesi Tengah, juga menerima bantuan asing seperti kebutuhan air transportation ten, water, transment generator hospital dan fogging yang mana bantuan tersebut bersifat tidak membebani rumah tangga
Data BNPB terkini, merilis jumlah korban gempa dan stunami di Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 september lalu hingga saat ini dengan, 1.558 meninggal dunia, korban yang hilang:113 jiwa, korban luka luka 2,549 jiwa, korban yang tertimbun 152 jiwa, rumah yang rusak 65,733 rumah, pengungsi di 147 titik, dengan jumlah pengungsih 70,821 jiwa
Republiknews.com
Rep : Romi A