GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Meski Ditolak, Masih Ada Harapan Wing Chun Masuk Anggota KONI Pusat


JAKARTA- Republiknews.com, 
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Komite Olahraga Indonesia Nasional Indonesia (KONI) memutuskan belum bisa menerima perguruan Wing Chun sebagai salah satu cabang olahraga anggota KONI.

Dengan demikian organisasi olahraga tradisional wing chun yang merupakan aliran beladiri kungfu tetap berada di bawah naungan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI).

“Sebagai pemilik suara forum Rakernas yang terdiri dari 64 induk cabor (PP/PB) dan 34 KONI provinsi banyak yang tidak setuju dan belum bisa mendukung dan menerima bila wing chun yang membentuk menjadi Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) menjadi anggota KONI, meskipun secara administrasi mereka memenuhi persyaratan,” kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman usai menutup Rakernas KONI 2020 di Gedung KONI Pusat, Senayan Jakarta, Kamis (27/8/2020).

“Jadi tahun ini penerimaan mereka ditunda. Tapi saya mengapresiasi wing chun yang sudah berusaha dan mungkin tahun-tahun berikutnya bisa berusaha kembali,” tambah Marciano Norman.

Menurut Marciano, ke depan pihak FWCI harus lebih banyak melakukan sosialisasi dahulu ke berbagai cabor dan KONI provinsi serta menciptakan banyak prestasi dari para atlet beladirinya.

Keputusan itu diambil setelah sebelumnya induk olahraga nasional Indonesia itu sempat meresmikan Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) sebagai anggota KONI.

Meski ditolak status keanggotaannya, masaih ada harapan Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) menjadi anggota resmi lembaga keolahragaan tertinggi di tanah air ini.

Alhasil KONI Pusat hanya memasukkan delapan cabang olahraga (cabor) sebagai anggota baru dalam Rakernas. Mereka adalah Persatuan Pusat Modern Penthatlon Indonesia (PP MPI), Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Indonesia Beladiri Amatir (IBA-MMA), Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI), Perkumpulan Binaraga Fitnes Indonesia (PB PBFI), Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), dan Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABERI) dan Federasi Ice Skating Indonesia (FISI).

Usai penetapan itu, banyak sasana wing chun justru menolak. Sebanyak 10 sasana wing chun DKI menyatakan tetap berada di bawah PBWI.

“Saya mewakili komunitas wing chun Indonesia mengatakan bahwa kami adalah keluarga wushu yang bernaung di PB WI. Dan, kami tidak akan bergabung dengan Federasi Wing Chun Indonesia,” kata R Ario Bondank, dari perguruan wing chun ACMA Jakarta di Gedung KONI DKI Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Kisruh berawal dari keinginan salah satu penggagas wing chun Indonesia, Marthin Kusuma yang berupaya mendorong agar olahraga tradisional tersebut menjadi anggota KONI di bawah nauagan FWI. “Itu hanya ambisi pribadi Pak Marthin Kusuma yang selama ini mengklaim dirinya pemilik sah wingchun Indonesia,” lanjut Ario.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali telah meminta agar wing chun tetap berada di bawah naungan PB WI. Alasannya, PB WI yang berafiliasi pada Federasi Wushu Internasional (IWUF) sudah menjadi anggota KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

“Wing chun itu kan aliran kungfu tradisional jadi sebaiknya berada di PB WI. Sama halnya dengan aliran yang ada pada cabang olahraga karate yang berada di bawah naungan PB Forki. Kan, tidak mungkin aliran dalam karate diterima menjadi anggota KONI. Begitu juga aliran pencak silat yang sudah berada dalam wadah Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI). Saya minta wing chun tidak menjadi sebagai anggota. Cukup PB WI saja,” tegas Zainudin Amali yang dihubungi melalui telepon selular, Rabu (26/8/2020) malam.

Pada kesempatan yang sama, Menpora juga mengapresiasi PB WI di bawah kepengurusan Airlangga Hartarto yang telah terbukti berprestasi di kancah regional maupun internasional. Ia yakin wing chun akan berkembang dan berprestasi di bawah PB WI.

“Pak Airlangga itu sangat mencintai olahraga wushu. Saya yakin wing chun bisa mengikuti jejak wushu yang telah mencatat prestasi pada SEA Games dan Asian Games dan kejuaraan dunia,” tandasnya. (TOR-08/ Tamrin Lahiya)

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.