Gambar ilustrasi |
Republiknews.com, Bitung - Pandemi virus Corona telah mengubah bagaimana orang bekerja, belajar, memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan berinteraksi. Bisnis mulai dituntut mengembangkan model bisnis yang lebih sustainable di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa sektor usaha mengalami kejatuhan akibat pandemi ini. Salah satunya adalah bisnis perikanan yang dialami oleh PT SIG ASIA,
Sejak didera pandemi pada awal 2020, perusahaan yang produktivitasnya menjadi salah satu penopang roda perekonomian di Kota Bitung ini, perlahan mulai tersendat.
Berawal dengan menurunnya produksi karena kekosongan bahan baku, hingga berdampak pada ratusan karyawan yang harus menerima upah tidak utuh karena harus dibayar secara bertahap.
HRD PT SIG ASIA di kota Bitung, Dewi menuturkan bahwa telah ada kesepakatan dimana pihaknya harus membayar upah karyawan dengan cara bertahap karena menurunnya hasil produksi hingga berada dilevel bawah.
" berdasar kesepakatan bersama itu, upah karyawan untuk bulan september dibayar secara bertahap selama tiga kali oleh perusahaan, dan telah dilakukan untuk tahap pertama." kata Dewi.
Dirinya tidak bisa memungkiri, meski telah ada kesepakatan antara karyawan dan perusahaan dalam hal pembayaran upah, karena pada akhirnya karyawan harus menuntut kejelasan terkait kelangsungan hidup mereka.
Sebelumnya, pada kamis(05/11/20), sejumlah karyawan meminta kepastian dari pihak perusahaan terkait pembayaran upah mereka, " gaji untuk bulan agustus telah sepenuhnya dibayarkan, sementara untuk bulan september telah disepakati bersama pembayarannya secara bertahap, dan kejelasan pembayaran gaji mereka untuk pembagian tahap pertama." kata Dewi menjelaskan.
Sementara itu, ditengah menghadapi persoalan tersebut, tersiar kabar bahwa terjadi PHK sepihak oleh pihak perusahaan terhadap karyawan .
Menanggapi hal itu, Dewi menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan hal tersebut," sejauh ini kami tidak pernah melakukan pemecatan secara sepihak, dan belum pernah ada terkait hal itu." kata dia. (Suryo)