Republiknews, Bitung . Bencana alam Gempa bumi, banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sulawesi membuat para komunitas seni di Bitung, Sulawesi Utara turut prihatin.
Dalam kurun waktu hampir berurutan, wilayah Sulawesi diantaranya Mamuju Sulawesi barat, terjadi gempa bumi yang memporak porandakan beberapa bangunan serta menelan korban jiwa.
Sementara pekan ini, di Manado, Sulawesi Utara diterjang banjir bandang dan tanah longsor yang mengakibatkan beberapa bangunan yang hancur dan korban jiwa karna diterjang ganasnya banjir bandang.
Hal tersebut membuat gabungan Komunitas Seni di Bitung mengadakan aksi penggalangan dana di ruas jalan Manado - Bitung tepatnya depan Dodik Sekata B / Bitung, sabtu(23/01/21).
Ada yang unik dari aksi penggalangan dana tersebut, pasalnya para relawan peserta aksi penggalangan dana tersebut, mencorat - coret badannya untuk mencari perhatian dan simpati para pengguna jalan yang melintas dijalur tersebut.
Perwakilan dari komunitas mural dan komunitas tato, Jefri Watimena menyampaikan bahwa kegiatan penggalangan dana ini sudah tiga hari di laksanakan.
" awalnya untuk saudara -saudara yang di Mamuju namun tanpa diduga di Manadopun terjadi bencana banjir dan tanah longsor maka hasil dari penggalangan dana ini kami salurkan untuk Saudara -saudara di Manado juga". terangnya.
Jefri juga menambahkan , korban bencana sekarang ini sangat memerlukan obat - obatan ,dia berharap pemerintah cepat tanggap dan bersinergi dengan komunitas - komunitas kemanusiaan , untuk saling topang dalam hal penyaluran bantuan ,karena masa berpropaganda politik sudah usai dan tetap memperhatikan Protap kesehatan sesuai ketentuan.
" Aksi ini merupakan bentuk kepedulian antar sesama, terlebih kepada warga yang menjadi korban bencana alam yang terjadi beruntun ini ", ungkapnya.
Harapan dari kumpulan beberapa komunitas seni di Bitung ini, mengharap pemerintah dan masyarakat bisa saling berbagi demi kemanusiaan ,karena suatu saat hal tersebut bisa saja terjadi kepada kita ,tandas Jefri Watimena. (Suryo)