GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Jenis Pertalite Oplosan dan Harga Tumpang Tindih Diduga Ada Campur Tangan Pemda SBB (Kadis Disperindag)

Foto : Kadri Hitimala, fungsionaris Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam Pengurus Besar  Himpunan Mahasiswa Islam (LEMI PB HMI)


Republiknews, SBB - Pertamina telah mengadakan penjualan BBM dengan cara menggunakan aplikasi (BBM DIKLGITALISASI) namun sayang sebagian masyarakat masih merasa terbebani dengan kenaikan harga yang tidak sebanding, padahal kenaikan harga BBM hanya jenis Pertamax namun ternyata jenis Pertalite juga ikut naik hingga Rp. 15.000. Kenaikan harga BBM jenis pertalite yang naik mencapai 2 kali lipat dari harga normal membuat masyarakat sangat sulit untuk melakukan aktivitas demi mencukupi hidup.


Kenaikan harga BBM yang melambung tinggi dari harga normal diduga ada campur tangan Pemda setempat karena kurangnya perhatiaan atau kontrol dari pemerintah Kabupaten SBB. Padahal fungsi dan peran pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi suatu daerah merupakan keharusan.


Dalam setiap sistem perekonomian, baik sistem ekonomi kapitalis maupun sistem ekonomi sosialis, pemerintah senantiasa mempunyai peranan penting.


Kemajuan zaman dan perkembangan teknologi dalam dunia modern mendorong semakin besarnya peranan pemerintah mengatur jalannya perekonomian.


Pemerintah mempunyai peran untuk mengatur, memperbaiki dan mengarahkan aktivitas sektor swasta. Dalam perekonomian modern, peran pemerintah dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan besar. Berikut fungsi pemerintah dalam perekonomian:


1. Peran Alokasi

Peran alokasi adalah peran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa yang digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, maka peran alokasi dapat diartikan sama dengan peran produsen.


Untuk barang-barang yang manfaatnya dirasakan oleh semua orang, sekali barang ini tersedia, tidak ada seorangpun yang bersedia membayar biaya penyediaan barang tersebut. Hal ini dikarenakan setiap orang tahu bahwa apa yang mereka bayar hanya merupakan sebagian kecil dari total biaya. Sehingga dapat dikatakan fungsi alokasi pemerintah dalam perekonomian adalah mengusahakan agar alokasi sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien.


2. Peran Distribusi

Peran distribusi adalah peran pemerintah untuk mengurus pemerataan distribusi pendapatan masyarakat.


Pemerataan dilakukan agar daerah tertentu di suatu negara tidak mengalami kesenjangan akibat tidak meratanya distribusi pendapatan masyarakat.


Distribusi pendapatan bergantung pada kepemilikan faktor-faktor produksi, sistem warisan dan kemampuan memperoleh pendapatan.


Beberapa media cetak dan media oline telah menginformasikan hal serupa kepada pemda bahkan pernah berjumpa secara langsung di tempat kerja PLH Sekda SBB dalam rangka membicarakan hal serupa namun hingga kini belum ada tanggapan positif dari Pemda SBB. 


Melihat kepasifan pemda terhadap kontrol atas penjualan BBM jenis Pertalite saya menduga ada kerja sama antara Pemda dengan pihak penjual BBM jenis Pertalite eceran.


Kabupaten SBB yang adalah satu Kabupaten di Provinsi Maluku yang lebih dekat dengan kota Provinsi (Ambon) dibandingkan dengan 9 Kabupaten kota lainnya di Provinsi Maluku namun sistem penjuaalan BBM sangat tidak memenuhi standar penjualan normal. 


Harga normal dari Rp 7.850 per liter menjadi Rp 7.650 per liter. Sementara itu, BBM jenis Pertamax di empat provinsi tersebut naik dari Rp 9.200 per liter menjadi Rp 12.750 per liter.


Yang lebih aneh harga BBM jenis Pertalite lebih murah di daerah pelosok seperti Taniwel dengan harga Rp. 13.000. Per liter dan di kairatu Rp. 12.500 namun di kota kabupaten (Piru) harga Rp. 15.000. harga yang tidak sebanding terbilang berbalik, seharusnya harga di kota kabupaten lebih murah dari harga di kecamatan padahal jarak kecamatan Taniwel lebih jauh dibamdingkan jarak tempuh dari kota provinsi ke kota kabupaten SBB. 


ditambah jumlah SPBU di kabupaten yang sangat langkah dan yg beroperasi saat ini hanya 3 unit di kabupaten SBB semenjak kabupaten berdiri sejak 2004 lalu lokasi SPBU 1) di kecamatan Kairatu depan pelabuhan penyebrangan Waipirit 2) di kecamatan Amalatu di Dusun Wailei 3) kecamatan Kairatu desa waisarisa di kota kabupaten baru selesai pekerjaan namun belum beroperasi sisannya hanya pertamini oleh penjuan eceran, akibatnya harga dimainkan oleh penjual eceran yang melampaui batas. 


" Pemda SBB hanya melihat hal ini dan seakan melakukan pembiaran terhadap penjual eceran yang dengan sesuka menaikan harga BBM jenis Pertalite, saya menilai Pemda juga ikut terlibat dalam hal persekongkolan harga BBM jenis Pertalite dan itu tidak bisa di hindari, karena jika diindahkan pertanyaannya apa saja yang dilakukan oleh pemda dalam hal ini Disperindag apa tidak pernah survei pasar oleh dinas bersangkutan memang kerjanya hanya duduk dan tidur saja." sebutnya. 


" Saya mengajak semua masyarakat untuk sama-sama menanyakan pemda terlebih dinas Disperindag sehingga kita tau kedok dibalik permainan harga BBM jenis Pertalite. Permainan ini yang menjadi ketakutan Adam Smith dengan teorinya tentang Invisible Hands."


saya juga meminta kepada pihak Pertamina untuk melihat hal ini jika tidak maka sangat berdampak buruk terhadap nama PT. sebagai produksi dan persediaan BBM jenis Pertalite padahal PT tengah mengadakan kemajuan sistem distribusi dan konsumsi dengan cara digitalisasi atau dengan menggunakan sistem pembelian secara online namun kenyataan masyarakat masih di permainkan dengan sistem penjualan yang tidak sesuai oleh ketentuan PT sebagai produksi barang, ini juga kerena kelalaian pihak perusahaan yang tidak pandai dalam mendistribusikan hasil produk sehingga ada mafia-mafia harga pada BBM jenis Pertalite di daera-daerah tertentu. 


Saya meminta kepada Pemda SBB pihak perusahaan agar secepatnya menangani kasus ini jika tidak maka lambat laun rakyat akan menuntut keduanya atas kelalaian dan kesengajaan oleh pemda SBB yang selalu turut mengaminkan penjualan dengan cara semena-mena. Juga Jenis minyak yang dicampur oleh pihak penjual eceran sangat merugikan rakyat terutama pengguna roda dua dan roda empat. 


Saya beberapa kali mengalami mogok dan ketika di cek ternyata BBM jenis pertalite tersebut di campur dengan minyak tanah sehingga kendaraan roda dua yang saya kendarai mengalami kerusakan pada enjeksinya. 


Saya meminta pemerintah SBB jangan hanya diamkan persoalan ini karena BBM adalah penggerak bajakan sebagai pengganti tenaga manusia jika di biarkan maka sama halnya pemerintah telah membicarakan penyiksaan terhadap rakyat.


Harga minyak yang tidak stabil dan BBM jenis Oplosan ini sejak tahun 2021 hingga kini masih tetap subur dan hidup di kalangan penjual eceran di kota SBB  (Piru).


" Saya Kadri Hitimala, fungsionaris Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam Pengurus Besar  Himpunan Mahasiswa Islam (LEMI PB HMI), menuntut keras tindakan Pemda SBB yang bersekongkol bersama penjual eceran BBM jenis Pertalite di Kabupaten SBB (Piru)." tutupnya. 


Laporan Wartawan Republiknews.com ; 

Amin Rais 


Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.