GpdlGfO6GUAiTpMpTfr6GSOo

Slider

Dampak Korupsi Menara BTS 4G Kominfo pada pelajar di daerah 3T

Fahrudin Hamzah

 Oleh : Fahrudin Hamzah

Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Bidang Teknologi & Informasi


Status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 telah resmi dicabut oleh WHO pada Jumat (5/5/2023) 

Sejak tanggal 2 Maret 2020, kasus Covid-19 diumumkan di Indonesia, artinya sudah tiga tahun Indonesia telah melewati masa krisis dari terjangan arus gelombang pandemi yang menghantam dan mengacaukan seluruh tatanan negara ini. Perjalanan Indonesia yang telah berhasil melewati masa krisis yang hari ini sudah hampir selesai, tentu tak pernah lepas dari peranan seluruh lapisan elemen masyarakat dan pemerintah yang saling bekerja sama satu sama lain. 

Tapi sayangnya di tengah masa krisis itu masih ada saja oknum – oknum pemerintah yang masih memanfaatkannya untuk melakukan korupsi, tak tanggung – tanggung saat negara sedang dilanda badai pandemi kala itu, yang di korupsi salah satunya adalah dana Bansos atau bantuan sosial untuk masyarakat yang pada saat itu masyarakat benar – benar sedang sekarat. Terutama masyarkat yang berada pada tatanan kelas ekonomi menengah kebawah. 

Korupsi yang dilakukan oleh eks mensos ini tentu sangatlah fatal dan mencederai amanah Undang – Undang. Perlu di sadari juga bahwa dengan melemahnya KPK beberapa tahun belakangan, para oknum - oknum ini sudah tidak tanggung – tanggung lagi kalau mau melakukan korupsi, dan ketika tertangkap masih bisa memberikan senyum hangat dihadapan masyarakat saat siaran pers ketika ditetapkannya sebagai tersangka kasus korupso oleh Kejagung. 

Terbarunya adalah korupsi yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo, bahkan dikomandoi langsung oleh menteri nya Johny G Plat dalam proyek pembangunan nasional menara Base Transceiver Station atau BTS 4G dan infrastruktur pendukung Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi atau Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang tujuannya itu adalah untuk melakukan Akselerasi dan Transformasi Digital pada daerah – daerah 3 T yang menjadi salah satu bagian program unggulan Presiden dalam program nasional PALAPA RING. 

Korupsi yang dilakukan secara berjamaah ini merugikan negara sampai dengan Rp. 8,032 Triliun. Program nasional menara BTS 4G ini sudah mulai berjalan dari tahun 2020 dan harusnya sudah selesai dibangun di tahun 2023 dengan total target pembangunan itu mencapai 4.200 menara, tapi nyatanya yang dibangun itu baru 985 menara itupun mangkrak semua atau menjadi barang mati tidak bisa digunakan karena belum tersambung dengan Internet.

Sebagai Pimpinan yang memiliki tanggung jawab pada pelajar diseluruh Indonesia tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi acuh tak acuh dan bodo amat dengan kasus – kasus yang semakin merajalela dan sudah merugikan seluruh elemen masyarakat ini. Dengan ditangkapnya Johny G Plate dalam kasus korupsi program nasional menara BTS 4 G dan Bakti Kominfo ini, pemerintah dalam hal ini pihak Kejagung dan KPK harus bisa terus mengejar dan melakukan penyelidikan lebih masssive lagi pada jajaran – jajaran kementerian yang dari tahun – tahun kemarin sudah banyak Mentri yang tertangkap korupsi secara membabi buta.

Karena dampak dari permainan oknum ini dirasakan betul oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama kita dikalangan pelajar yang seharusnya program Nasional Menara BTS 4G dan BAKTI Kominfo ini akan jadi sarana dan prasana penunjang pembelajaran  untuk daerah – daerah yang masih jauh dari kata sejahtera dalam perihal mengakses Internet. 

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammmadiyah lewat Bidang Teknologi & Informasi selalu memberikan attantion lebih terhadap program – program nasional yang sasarannya itu menyentuh langsung pada daerah – daerah 3T, yakni, terdepan, terpencil, dan tertinggal. Karena disana itu ada pelajar – pelajar kita yang membutuhkan bantuan serta sentuhan langsung dari pusat, Sehingga program yang kemudian di luncurkan oleh pemerintah pusat benar – benar tepat sasaran dan benar – benar dirasakan kebermanfaatannya  dalam melakukan pembelajaran – pembelajaran yang membutuhkan akses jaringan Internet.

Dan satu hal yang perlu di ingat  adalahpelajar itu merupakan embrio dari suatu bangsa jadi mau maju atau mundurnya bangsa itu tergantung bagaimana pelajar hari ini bisa kita topang, dorong, dan bantu dalam melakukan gebrakan – gebrakannya kedepan.

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - Republiknews
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.