Minut, Republiknews.com - Upacara adat Sangihe, yang dikenal sebagai Tulude, telah sukses diselenggarakan di Desa Budo, Minahasa Utara. Acara ini diadakan sebagai bentuk pengucapan syukur atas perlindungan dan berkat yang diterima selama tahun 2023, serta memohon perlindungan dan berkat untuk tahun 2024. Minggu(28/01/24).
Upacara ini diisi dengan tarian dan nyanyian adat, menggambarkan rasa syukur dan harapan masyarakat. Salah satu simbol penting dalam upacara ini adalah perahu, yang digunakan sebagai wadah untuk menghanyutkan segala hal buruk dari tahun lalu ke laut, sebagai simbol pembebasan dan harapan baru untuk tahun yang akan datang.
Hukum Tua Desa Budo, Ibu Lisbeth Lintongareng, bertindak sebagai pemimpin upacara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan agar masyarakat Desa Budo akan menerima lebih banyak berkat dan dijauhkan dari segala marabahaya di tahun 2024.
Acara ini juga dihadiri oleh pejabat penting, termasuk Asisten I Setkab Kabupaten Minahasa Utara, Bapak Umbase Mayuntu. Bapak Mayuntu memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan upacara ini sebagai bagian penting dari pelestarian budaya.
Kolonel Marinir Hendy Dwi Bayu Ardiyanto, Komandan satuan pendidikan angkatan laut IV, Manado, turut hadir dalam acara ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan budaya seperti Tulude sangat penting dalam membangun kerukunan, kebersamaan, dan kecintaan terhadap tanah air. Kolonel Hendy juga menekankan pentingnya menggiatkan kegiatan-kegiatan budaya ini untuk masa yang akan datang.
Upacara Tulude di Desa Budo menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan budaya dapat menyatukan masyarakat serta memperkuat identitas nasional. Acara ini meninggalkan kesan yang mendalam dan menjadi sumber inspirasi bagi semua yang hadir.